Harus ada dokumen lingkungan yang disusun, untuk mengantisipasi dampak pembangunan tersebut terhadap TNBBS. Salah satunya untuk mengantisipasi masuknya perambah melalui akses tersebut ke taman nasional
Bandarlampung (ANTARA) - Kepala Dinas Kehutanan (Dishut) Provinsi Lampung Yanyan Ruchyansyah mengatakan sebelum proses pembangunan trase Jalan Way Nipah-Tampang Tua Kabupaten Tanggamus dilaksanakan, harus dilakukan penyusunan dokumen lingkungan untuk mengantisipasi masuknya perambah ke wilayah Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS).
"Pembangunan jalan Way Nipah-Tampang Tua Kabupaten Tanggamus, yang direncanakan akan dilaksanakan pada hari ini. Harus ada dokumen lingkungan yang disusun, untuk mengantisipasi dampak pembangunan tersebut terhadap TNBBS. Salah satunya untuk mengantisipasi masuknya perambah melalui akses tersebut ke taman nasional," ujar Kepala Dishut Lampung Yanyan Ruchyansyah di Bandarlampung, Senin.
Ia mengatakan perlu juga dipastikan serta dibuat rancang lokasi mengenai rencana pembangunan trase jalan tersebut terlebih dahulu, sebelum dimulainya proses pembangunan.
Baca juga: Pembangunan Jalan Tembus Hutan TNBBS di Lampung Dihentikan
"Balai Besar TNBBS telah bersurat, yang ditujukan kepada Bupati Tanggamus. Hal ini dilakukan untuk memastikan dahulu trase jalan yang akan dibangun agar tidak mengganggu ekosistem di taman nasional, dan saya sepakat dengan hal tersebut," katanya.
Dia menjelaskan TNBBS merupakan situs warisan dunia dan memiliki wider setting yang cukup luas. Dengan tujuan untuk menjaga agar areal taman nasional tidak terganggu dengan beragam aktivitas di luar taman nasional.
Baca juga: Dishut Lampung: Tinjau pembangunan trase jalan Way Nipah-Tampang Tua
"Di sisi lain dalam rapat beberapa waktu lalu, rencana pembangunan trase Jalan Way Nipah-Tampang Tua Kabupaten Tanggamus berada di rata-rata 200 meter sepanjang pantai. Akan tetapi data trase jalan tersebut hingga saat ini belum diperlihatkan, sehingga ada kekhawatiran akan mempermudah akses perambah masuk dalam kawasan hutan taman nasional," ucap dia.
Menurut dia, ada kekhawatiran atas pembangunan trase jalan itu dapat memicu kerusakan yang lebih parah pada area TNBBS. Maka kepastian rancang lokasi trase jalan dan dokumen lingkungan agar dapat dipenuhi terlebih dahulu sebelum memulai kegiatan.
"Itu sebabnya, kami berharap pembangunan tidak dilakukan tergesa-gesa, sehingga dapat dipilih trase terbaik serta yang paling aman bagi lingkungan, akan tetapi tetap dapat memenuhi harapan masyarakat untuk mendapatkan akses jalan yang baik dengan tidak mengorbankan kelestarian serta konservasi di sekitar taman nasional yang merupakan rumah dari satwa serta flora dilindungi," ucapnya.
Baca juga: Balai TNBBS Hentikan Aktivitas Ratusan Warga Buka Jalan Tembus Way Heni-Way Haru
Pewarta: Ruth Intan Sozometa Kanafi
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.