Buleleng, Bali (ANTARA) - Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh Puspa menekankan kolaborasi berbagai pihak, baik pemerintah maupun swasta, untuk mewujudkan pariwisata berkelanjutan
"Kolaborasi antara pemerintah, dunia pendidikan, dan masyarakat menjadi kunci dalam menciptakan pariwisata yang tidak hanya unggul secara ekonomi, tetapi juga ramah lingkungan dan berkeadilan sosial," katanya saat memberikan kuliah umum di Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Kabupaten Buleleng, Bali, Senin.
Ia menyampaikan pariwisata berkelanjutan memiliki peran yang penting bagi Bali, mengingat pariwisata merupakan tulang punggung utama perekonomian pulau ini.
Terlebih Pulau Dewata, sebutan untuk Bali, dikenal dengan keindahan alam dan budaya sehingga peran sumber daya manusia amat penting untuk menjaga keberlanjutan dan kelestarian alam dan budaya Bali.
"Termasuk peran para akademisi untuk turut serta mendukung pariwisata berkelanjutan dan berkualitas," katanya.
Dia memaparkan pariwisata sebelum COVID-19 sempat menjadi penyumbang devisa terbesar di Indonesia, namun sektor pariwisata sempat merosot ketika pandemi tersebut menimpa tanah air beberapa tahun lalu.
Meski saat ini pariwisata Indonesia dan Bali sudah kembali tumbuh, katanya, perlu langkah-langkah konkret untuk dapat tetap mempertahankan kualitas pariwisata di Indonesia, termasuk Bali.
Baca juga: Pengesahan perubahan UU Kepariwisataan bangun ekosistem terintegrasi
Menurut Wamenpar Ni Luh Puspa, kelahiran Buleleng tersebut, Pulau Dewata berkepentingan dengan pariwisata hingga masuk ke dalam sektor prioritas dalam Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia Tahun 2024-2029. Dukungan pariwisata berkelanjutan telah diatur dalam UU Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan.
Ia juga menerangkan saat ini pariwisata tidak hanya bicara soal angka atau jumlah kunjungan wisatawan, melainkan seperti kualitas wisatawan yang datang.
"Beberapa program unggulan Kemenpar adalah Gerakan Wisata Bersih, tourism 5.0 AI & Digitalisasi, pariwisata naik kelas, event IP Indonesia, dan Desa Wisata yang diharapkan dapat menarik wisatawan berkualitas," papar dia.
Target wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Indonesia sekitar 14-15 juta orang sedangkan target yang telah tercapai 10,04 juta kunjungan.
Terkait perjalanan wisatawan nusantara, Kemenpar menargetkan sejumlah 1,08 miliar perjalanan wisatawan nusantara dan sudah mencapai target 807,56 juta perjalanan.
Menurut Luh Puspa, pekerjaan rumah besar pariwisata Bali adalah pemerataan wisatawan di setiap daerah agar tidak hanya menumpuk di Bali selatan.
Maka dari itu, Kemenpar membuat program Paket Wisata 3 B agar daerah-daerah yang jarang dikunjungi wisatawan bisa mendapat bagian pemerataan wisatawan yang sama seperti di Bali selatan.
"Peran generasi muda dalam pariwisata adalah bisa dengan menjadi duta pariwisata, sebagai penggerak inovasi, penjaga budaya dan lingkungan, serta promosi digital," ujar dia.
Ia juga berpesan kepada generasi emas agar bukan hanya cerdas dan terampil, tetapi mampu menjaga bumi, menghormati budaya, dan menebar manfaat bagi sesama.
"Dari Bali, kita mulai langkah kecil untuk mewujudkan pariwisata yang berkelanjutan bagi dunia. Mari jadikan pariwisata Bali yang unggul di mata dunia tapi tetap berakar pada moral dan nilai budaya warisan leluhur," katanya
Kuliah umum ini dibuka secara resmi oleh Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kerja Sama Undiksha Gede Rasben Dantes.
Rektor Rasben Dantes menegaskan bahwa Undiksha sebagai salah satu Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) di Indonesia, memiliki sejarah panjang dan peran penting dalam pembangunan sumber daya manusia, khususnya di Bali.
“Undiksha sering kali dianggap sebagai kampus swasta di Bali, padahal Undiksha merupakan perguruan tinggi negeri dengan sejarah panjang dan visi besar untuk menjadi universitas unggul di Asia pada tahun 2045, berlandaskan falsafah Tri Hita Karana,” ujarnya.
Baca juga: WITF 2025 dihadirkan untuk tingkatkan mobilitas wisatawan nusantara
Baca juga: Wamenpar minta kolaborasi diperkuat untuk majukan industri event
Baca juga: Wamenpar ingin pemandu wisata dapat kuasai bahasa asing
Pewarta: IMBA Purnomo/Rolandus Nampu
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.