Jakarta (ANTARA) - Pebulu tangkis ganda putra Indonesia Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri menegaskan lawannya bukan hanya ganda Korea Selatan Kim Won Ho/Seo Seung Jae di Denmark Open 2025.
Pasangan juara China Open 2025 ini berpotensi bertemu pasangan Korea Selatan Kim Won Ho/Seo Seung Jae di babak semifinal turnamen ini.
Namun Fajar/Fikri menolak untuk langsung berfokus mengenai peluang akan bersua ganda Korsel tersebut. Fajar/Fikri mengaku lebih ingin fokus untuk satu pertandingan demi satu pertandingan.
"Di turnamen ini semua yang ikut mempunyai kualitas dan level yang merata jadi lawan kami bukan hanya Kim/Seo. Kami mau fokus ke pertandingan babak pertama dulu, kami harus waspada sejak awal," kata Fajar dikutip dari PBSI, Senin.
"Ini akan menjadi turnamen ke lima bareng Fikri, semoga kami bisa konsisten dan lebih baik hasilnya dari sebelum-sebelumnya," harap Fajar.
Baca juga: Fajar/Fikri gagal juarai Korea Open akibat acap buat kesalahan sendiri
Menatap turnamen BWF kelas super 750 ini, Fajar/Fikri telah melakukan latihan selama kurang lebih dua minggu, untuk merapikan pola permainan dan menambah tenaga yang menjadi evaluasi dari dua turnamen sebelumnya, China Masters dan Korea Open dimana mereka bisa menembus babak semfinal dan final.
"Untuk saya pribadi, kondisi dan persiapan di latihan cukup baik. Kami memaksimalkan waktu yang ada dengan melatih lagi fokus di lapangan, menambah power dan bagaimana menerapkan pola dengan lebih rapi," ungkap Fikri.
"Persiapan kami sudah cukup untuk beraksi di sini. Yang berbeda dari dua tur Asia kemarin paling lebih ke adaptasi cuaca yang sudah mulai dingin," imbuh Fajar.
Denmark Open 2025 dijadwalkan akan berlangsung di JYSKE Bank Arena, Odense pada 14 hingga 19 Oktober mendatang.
Turnamen dengan level BWF Super 750 ini menawarkan hadiah senilai $ 950.000 Dollar Amerika Serikat.
Baca juga: Indonesia runner-up Piala Suhandinata, PBSI lakukan evaluasi
Pewarta: Fajar Satriyo
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.