Sekolah Rakyat, bersama dengan Sekolah Garuda, dan program lain dari pemerintah di bidang pendidikan membawa optimisme pemerataan bagi semua kalangan untuk menikmati jenjang pendidikan lebih tinggi dan masa depan yang lebih baik

Bondowoso (ANTARA) - Bagi sebagian anak muda dari keluarga miskin, tiket untuk meraih pendidikan tinggi atau bangku kuliah mungkin hanya menjadi impian yang tidak mudah untuk mereka akses.

Impian yang sulit untuk diwujudkan itu, hanya ada di masa lalu. Kini, dengan berbagai program pemerintah di bidang pendidikan, mimpi untuk kuliah di perguruan tinggi itu sangat terbuka bagi siapapun, asalkan memiliki kemauan.

Tiket untuk menikmati pendidikan tinggi itu, dulu dapat diakses melalui program beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah yang hingga kini terus berjalan mengantarkan anak-anak dari keluarga tidak mampu yang memiliki semangat tinggi untuk belajar.

Kini, pemerintah tengah membuka program Sekolah Rakyat yang diperuntukkan bagi anak-anak dari keluarga tidak mampu, mulai dari jenjang sekolah dasar hingga tingkat sekolah menengah atas (SMA) atau sekolah menengah kejuruan (SMK).

Meskipun baru berjalan, dan di beberapa daerah belum dibuka, Sekolah Rakyat telah memberi kabar gembira dan harapan mengenai masa depan yang lebih baik bagi para siswanya.

Sebagaimana disampaikan oleh Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) bahwa sejumlah siswa di Sekolah Rakyat telah mendapat jaminan pekerjaan dan beasiswa untuk kuliah. Jaminan pekerjaan itu akan diberikan oleh pemerintah, setelah para siswa itu lulus.

Fasilitas untuk kuliah itu, salah satunya disediakan oleh satu kampus swasta di Jakarta yang akan menerima 35 calon mahasiswa lulusan Sekolah Rakyat untuk penerimaan angkatan 2027.

Bukan hanya akan mendapat bantuan beasiswa kuliah. Sebanyak 7 dari 35 siswa itu, nantinya akan mendapat jaminan pekerjaan setelah mereka lulus kuliah.

Baca juga: Siswa Sekolah Rakyat dapat beasiswa kuliah dan jaminan pekerjaan

Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.