New York (ANTARA) - Konsumen Amerika Serikat (AS) akan menanggung lebih dari separuh (biaya) tarif yang diberlakukan oleh Presiden Donald Trump tahun ini, demikian menurut sebuah laporan sejumlah analis Goldman Sachs.

Laporan itu, yang dipublikasikan pada Minggu (12/10), memperkirakan hingga akhir tahun, 55 persen dari biaya tarif akan dibayar oleh konsumen AS, 22 persen oleh pelaku usaha AS, 18 persen oleh eksportir asing, dan 5 persen akan dihindari (tidak dibayar secara langsung karena pengelakan).

"Namun demikian, saat ini, pelaku usaha AS kemungkinan menanggung porsi biaya yang lebih besar karena beberapa tarif baru saja diberlakukan sehingga butuh waktu untuk menaikkan harga ke konsumen serta menegosiasikan harga impor yang lebih rendah dengan pemasok asing," ungkap laporan tersebut.

Para ekonom mengungkapkan berbeda dengan 2019, seluruh tarif yang dikenakan belum sepenuhnya dibebankan kepada konsumen karena "perusahaan mungkin menunggu lebih lama kali ini" sebelum menaikkan harga untuk melihat apakah tarif tersebut akan tetap diberlakukan di tengah gugatan hukum.

Menurut laporan tersebut, tarif yang diberlakukan AS telah meningkatkan harga pengeluaran konsumsi pribadi inti sebesar 0,44 persen sejak awal tahun ini.dan diperkirakan akan mendorong tingkat inflasi yang dipantau ketat menjadi 3 persen pada Desember.

Pewarta: TXinhua
Editor: Benardy Ferdiansyah
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.