Saat ini saya fokus mengikuti semua nomor all-around sekaligus nomor lantai dan meja lompat
Jakarta (ANTARA) - Peraih dua medali emas Olimpiade Paris 2024, Carlos Edriel Yulo, menatap Kejuaraan Dunia Senam Artistik 2025 di Jakarta dengan ambisi besar untuk merebut gelar juara dunia nomor all-around.
Ajang yang berlangsung di Indonesia Arena, Jakarta pada 19–25 Oktober itu menjadi edisi pertama Kejuaraan Dunia digelar di Asia Tenggara. Bagi Yulo, kesempatan tampil di kawasan regional menjadi momentum penting sebelum menuju Olimpiade Los Angeles (LA28).
“Saat ini saya fokus mengikuti semua nomor all-around sekaligus nomor lantai dan meja lompat,” kata Yulo seperti dilansir laman resmi FIG, Selasa.
Baca juga: Schoenmaier siap jadi andalan Jerman dalam Kejuaraan Dunia di Jakarta
“Tekanan menjelang Olimpiade Paris memang sangat berat, tapi setelah meraih medali emas, beban itu berkurang. Sekarang saya bisa lebih menikmati prosesnya.”
Yulo menjadi salah satu atlet tersukses Filipina setelah meraih dua emas di Paris dari nomor lantai dan vault. Keberhasilannya itu membuatnya menjadi ikon olahraga senam Filipina dengan berbagai penghargaan dan dukungan besar dari publik.
Namun, perhatian besar tersebut sempat membuatnya kewalahan. “Saya tahu akan menjadi populer, tapi ketika pulang ke Filipina, itu terasa sangat berlebihan. Banyak hadiah dan dukungan datang, dan saya sangat bersyukur untuk semua itu,” ujarnya.
Setelah masa euforia selesai, Yulo mulai memfokuskan diri untuk persiapan menuju Olimpiade Los Angeles 2028.
“Sekarang saya benar-benar menyiapkan diri untuk LA28 dan ajang besar lainnya seperti Kejuaraan Dunia dan Asian Games,” katanya.
Baca juga: FGI sebut persiapan Kejuaraan Dunia Senam dalam tahap finalisasi
Persaingan di Jakarta diprediksi ketat. Yulo akan menghadapi nama-nama besar seperti Hashimoto Daiki dan Oka Shinnosuke dari Jepang, serta Zhang Boheng dari China—tiga di antara peraih gelar juara dunia dan juara Olimpiade sebelumnya.
“Semua lawan saya bekerja keras untuk tempat terbaik. Saya bersyukur bisa berada di level yang sama dengan mereka. Ini akan menjadi tantangan berat, terutama di nomor lantai dan meja lompat,” ujar Yulo.
Meski tekanan akan tetap ada, Yulo menegaskan pengalaman di Paris membuatnya lebih tenang menghadapi kompetisi.
“Final lantai di Olimpiade adalah momen yang luar biasa. Sekarang saya tahu bagaimana menenangkan diri dan fokus pada penampilan sendiri,” katanya.
Baca juga: Menpora dukung KOI dan FGI tak sertakan Israel di Kejuaraan Dunia
Pewarta: Muhammad Ramdan
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.