Bandung (ANTARA News) - Memasuki era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang akan diterapkan pada akhir tahun ini, perusahaan teknologi ZTE menawarkan solusi ICT untuk menghadirkan Smart City di Indonesia.

Menurut, Sales Director PT ZTE Indonesia, Yan Changzhi, ICT (Information, Communication, and Technology) atau TIK sangat penting untuk meningkatkan produktivitas di era MEA.

"Perubahan zaman, peningkatan teknologi, kami merasa perlu ada perubahan strategi, untuk itu kami menawarkan strategi M-ICT. Salah satu solusi dari strategi M-ICT adalah Smart City yang merupakan atap yang membawahi semua konsep Smart City," kata dia, disela gelaran ICT Expo di Bandung, Kamis.

"Indonesia merupakan negara yang tergabung di G20, melihat kondisi tersebut kami ingin menawarkan bagaimana caranya Indonesia bisa meningkatkan produktivitas dan daya saingnya di kancah internasional. Dengan ICT, pertumbuhan ekonomi akan meningkat. Kami tidak hanya akan bekerja sama dengan partner, namun juga enterprise dan pemerintah," sambung dia.

Lebih lanjut, President Director ZTE Indonesia, Mei Zhonghuo, mengungkapkan bahwa ZTE memfokuskan pada tiga hal dalam menerapkan solusi Smart City di Indonesia, yakni edukasi, transportasi dan keamanan publik.

Menurut ZTE, sektor pendidikan di Indonesia menghadapi sejumlah masalah seperti kurang memadainya infrastruktur pendidikan, sumber daya yang tidak seimbang, dan manajemen yang tidak efisien.

ZTE sendiri telah menghadirkan solusi Smart Education yang telah diterapkan dalam bentuk peralatan e-learning untuk sebuah Sekolah Menengah Atas di Jakarta pada Desember tahun lalu.

Solusi tersebut dilakukan dengan mengkombinasikan konten pelajaran, metode pengajaran, dan berbagai alat komunikasi. Konsep tersebut diterapkan dengan mengintegrasikan platform cloud untuk pendidikan, sistem kelas interaktif, peralatan pelatihan untuk produksi video mikro, dan aplikasi mobile learning.

Dalam hal transportasi, salah satu solusi Smart City yang ditawarkan ZTE adalah iRail. Solusi transportasi tersebut dinilai mampu mengurangi angka kecelakaan kereta api yang disebabkan gangguan sinyal. Kereta api akan dilengkapi dengan GPS, sehingga posisi kereta akan diketahui, sehingga memperkecil potensi terjadinya tabrakan kereta api.

Untuk keamanan publik, ZTE melihat angka kriminalitas terus meningkat yang dikhawatirkan dapat mengganggu stabilitas, pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di dalam negeri.

ZTE juga telah menyelenggarakan uji coba implementasi solusi Smart City untuk meningkatkan keamanan publik, di Makassar pada Agustus lalu. Saat ini, menurut Mei, implementasi solusi tersebut telah sampai pada penandatanganan MoU dan diskusi lebih lanjut mengenai penerapan solusi tersebut.

Solusi keamanan publik yang ditawarkan ZTE adalah sistem komunikasi untuk banyak channel dalam satu frekuensi atau yang disebut Trunking. Trunking akan menghubungkan sejumlah instansi yang terkait seperti kepolisian dan pemerintah daerah, misalnya.

Trunking berbasis LTE dan dapat menyediakan berbagai layanan seperti voice/video trunking, video HD, koleksi data, konferensi video, lokasi dan enkripsi.

Trunking memiliki keunggulan diantaranya mampu mendukung respon multi-party dan akses cepat (dalam 300ms), laju data mencapai 100 Mbps dengan menggunakan teknologi LTE, mendukung transmisi video HD, keamanan dan kerahasiaan terjaga dengan profesional enkripsi untuk suara, data, dan video.

Berdasarkan radius cakupan, alat ini terbagi ke dalam dua ukuran, ukuran yang kecil dapat mencakup radius 2 km, sedangkan ukuran medium-besar dapat mencakup radius 8 km.

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015