Palembang (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Selatan mengerahkan tim darat dan dukungan helikopter water bombing untuk memadamkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di wilayah Rambai, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI).

Kabid Penanganan Darurat BPBD Sumsel Sudirman di Palembang, Selasa, mengatakan saat ini upaya pemadaman itu telah memasuki hari ketiga dengan perkiraan lahan yang terbakar itu seluas tiga hektare.

Dalam upaya pemadaman kemarin, helikopter water bombing melakukan 28 kali penyiraman ke titik api dan juga pemadaman juga dibantu dari darat. Melimpahnya bahan bakaran membuat tempat itu sulit dipadamkan.

"Hari ini pemadaman hari ketiga, mudah-mudahan bisa dipadamkan agar tidak meluas," katanya.

Baca juga: Sumsel terima bantuan satu helikopter dari BNPB untuk karhutla

Sementara itu, Kepala Balai Pengendalian Kebakaran Hutan Kementerian Kehutanan Wilayah Sumatera Ferdian Kristanto menambahkan tim Manggala Agni sudah dikirim untuk membantu pemadaman melalui jalur darat.

"Kemarin personel Manggala Agni OKI sudah ke lokasi yang terbakar. Upaya pemadaman kemarin belum selesai, sehingga dilanjutkan pagi tadi. Saat ini masih proses pemadamannya," ujarnya.

Ia menjelaskan bahan bakaran di lokasi karhutla cukup melimpah, sehingga menyulitkan upaya pemadamannya. Namun, lahan yang terbakar mulai kondusif.

"Bahan bakaran melimpah, angin juga kencang sehingga membuat pemadaman terkendala. Namun, lokasi karhutla sudah mulai kondusif. Tinggal sedikit lagi, tapi perlu dituntaskan," katanya.

Ferdian mengatakan untuk wilayah tersebut, selalu terjadi karhutla setiap tahunnya. Namun, pihaknya tak mengetahui penyebab lahan itu terbakar.

"Sudah diduga, apakah warga untuk membuka lahan atau hanya sebagai tanda kepemilikan. Karena titik-titik yang terbakar setiap tahun juga tidak ditanam apapun. Perlu penelusuran lebih jauh," kata dia.

Baca juga: Pemerintah antisipasi kemarau lebih awal di Riau demi cegah karhutla

Baca juga: BPBD: Karhutla di Aceh Barat bertambah dan meluas menjadi 19,8 Ha

Pewarta: Ahmad Rafli Baiduri
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.