New York  (ANTARA News) - Kurs dolar AS melemah terhadap sebagian besar mata uang utama pada Kamis (Jumat pagi WIB), ketika data ekonomi dari negara itu bervariasi, memicu perdebatan tentang apakah Federal Reserve akan menaikkan suku bunga bulan ini.

Departemen Tenaga Kerja AS mengatakan Kamis bahwa dalam pekan yang berakhir 5 September, angka pendahuluan disesuaikan secara musiman untuk klaim pengangguran awal mencapai 275.000, turun 6.000 dari tingkat revisi pekan sebelumnya tetapi sejalan dengan konsensus pasar, lapor Xinhua.

Departemen mengatakan dalam sebuah laporan terpisah, yang dipandang sebagai angka inflasi penting, bahwa harga impor turun 1,8 persen pada Agustus karena penurunan harga minyak dan kenaikan dolar, mencatat penurunan terbesar mereka dalam tujuh bulan.

Para analis mengatakan kedua laporan menunjukkan pasar tenaga kerja yang kuat dan tingkat inflasi yang relatif rendah, masing-masing, mengirimkan sinyal bertentangan tentang apakah bank sentral akan menaikkan suku bunga dalam pertemuan kebijakan minggu depan.

Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,58 persen menjadi 95,451 pada akhir perdagangan.

Pada akhir perdagangan di New York, euro naik menjadi 1,1284 dolar AS dari 1,1198 dolar di sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,5470 dolar AS dari 1,5365 dolar di sesi sebelumnya. Dolar Australia naik menjadi 0,7085 dolar AS dari 0,7017 dolar.

Dolar AS dibeli 120,68 yen Jepang, lebih tinggi dari 120,56 yen pada sesi sebelumnya. Dolar AS menukik menjadi 0,9716 franc Swiss dari 0,9745 franc dan menurun menjadi 1,3199 dolar Kanada dari 1,3245 dolar Kanada.
(T.A026)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015