Jakarta (ANTARA) - Instagram dikabarkan tengah melakukan pembaruan besar-besaran khususnya untuk mengatur akun-akun remaja dan hanya akan mengizinkan remaja untuk melihat konten untuk usianya.
Sistem ini selayaknya status "PG-13" yang biasanya dilihat dalam film-film atau tontonan di TV, dengan sistem ini Instagram membuat akun-akun remaja tidak akan dapat mengakses konten-konten yang menampilkan ketelanjangan, konten seksual, atau pose sugestif dari remaja.
Dilaporkan The Verge, Selasa (14/10) waktu setempat, tidak hanya itu, remaja juga tidak akan melihat konten-konten rekomendasi yang mengandung umpatan kasar maupun aksi berisiko.
"Sama seperti Anda mungkin melihat beberapa konten sugestif atau mendengar beberapa bahasa kasar dalam film PG-13, remaja mungkin sesekali melihat sesuatu seperti itu di Instagram — tetapi kami akan terus melakukan semua yang kami bisa untuk menjaga kejadian tersebut sesedikit mungkin," tulis Instagram dalam sebuah pengumuman pada hari Selasa.
Tahun lalu, Instagram mulai memasukkan semua pengguna di bawah usia 18 tahun ke dalam akun remaja, menerapkan pembatasan yang berlaku untuk anak-anak di bawah usia 16 tahun ke lebih banyak pengguna muda.
Baca juga: Instagram uji coba tampilan pembuka langsung ke Reels
Akun remaja bersifat privat secara otomatis dan dilengkapi fitur keamanan yang menonaktifkan notifikasi dari pukul 22.00 hingga 07.00 serta memblokir DM dari orang asing.
Kini pengaturan Instagram untuk akun remaja menjadi semakin ketat. Sistem ini bakal memblokir seluruh akun yang berulang kali mengunggah konten 18+, serta profil dengan batasan usia yang berisi nama pengguna, bio, atau tautan yang mungkin tidak pantas untuk remaja, seperti mengarahkan pengguna ke situs web dewasa seperti OnlyFans atau toko minuman keras online.
Sistem ini juga akan memblokir akun-akun ini untuk pengguna yang tidak masuk ke akun mereka.
Remaja yang sudah mengikuti akun dewasa tidak akan lagi dapat melihat atau berinteraksi dengan konten mereka, mengirimkan DM, atau melihat komentar mereka di unggahan lain.
Instagram akan memberi tahu kreator jika platform menandai mereka sebagai 18+ dan akan memberi mereka cara untuk mengatasi pemblokiran tersebut, seperti menghapus unggahan yang dianggap tidak ramah remaja.
Selain itu, Instagram akan mencegah remaja melihat hasil pencarian untuk lebih banyak jenis istilah, seperti "alkohol" atau "darah kental".
Baca juga: Meta hadirkan teknologi pengenalan wajah ke Eropa, Inggris, & Korsel
Tujuan perubahan ini adalah untuk memudahkan orang tua memahami apa yang boleh dan tidak boleh dilihat anak-anak mereka di Instagram, menurut Meta.
"Secara umum, banyak kebijakan kami secara umum sudah sejalan atau bahkan melampaui standar PG-13," ujar Direktur kebijakan publik Meta Liz Arcamona.
Instagram juga meluncurkan opsi "Konten Terbatas" yang lebih ketat yang dapat diaktifkan oleh orang tua untuk menyaring lebih banyak unggahan yang berada di bawah batasan PG-13 dan dewasa.
Dengan mengaktifkan pengaturan ini, remaja tidak dapat melihat, meninggalkan, atau menerima komentar pada unggahan. Pengaturan ini juga akan membatasi jenis percakapan yang dapat dilakukan remaja dengan AI mulai tahun depan.
Orang tua dapat mengaktifkan opsi "Konten Lainnya" agar remaja mereka dapat melihat lebih banyak konten di luar batasan PG-13, sementara batasan akun dasar Instagram untuk remaja tetap berlaku.
Instagram akan menawarkan bagi orang tua kemampuan untuk memberikan umpan balik tentang unggahan di platform mereka dengan melakukan survei berkala.
Pembaruan ini akan diluncurkan untuk akun remaja mulai sekarang di AS, Inggris, Australia, dan Kanada, dengan rencana untuk menyelesaikan peluncuran pada akhir tahun, sebelum peluncuran global.
Tidak hanya di Instagram, Meta juga berencana untuk menambahkan "perlindungan konten sesuai usia" tambahan untuk remaja di Facebook.
Baca juga: Threads siapkan fitur atur algoritma konten sesuai keinginan pengguna
Baca juga: Instagram capai tiga miliar pengguna bulanan
Baca juga: Apa itu shadowban Instagram? Ini penyebab dan cara mengatasinya
Penerjemah: Livia Kristianti
Editor: Mahmudah
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.