Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia dan Kementerian Kebudayaan, Olahraga dan Pariwisata Republik Korea Selatan bekerja sama untuk memperkuat kapasitas talenta kreatif Indonesia di ranah global melalui gelaran "House of Indonesiana (HOI) Week".
"Ini adalah semangat yang ingin kita kembangkan dalam talenta kreatif Indonesia melalui program House of Indonesiana. Kita percaya bahwa kolaborasi kulturnya tidak hanya berhubungan dengan tradisi, tetapi juga dengan ide kreatif, ide baru, ide yang lebih kuat, dan lebih relevan dengan dunia global," kata Wamenbud Giring Ganesha dalam sambutannya di Jakarta, Rabu.
Giring berharap bahwa kegiatan ini mampu memperkuat sisi kebudayaan yang dimiliki oleh talenta-talenta lokal di beberapa wilayah yang menjadi lokasi digelarnya pelatihan yakni Jakarta, Makassar, Badung-Bali, Jambi, Cirebon dan Sikka-NTT dengan empat bidang yakni pelatihan animasi, film dokumenter, mobile content, cultural and art education.
Lebih lanjut, melalui kerja sama antar negara lewat diplomasi budaya ini, diharapkan kedua negara dapat belajar mengenai kebudayaan masing-masing sehingga mampu berdampak pada hubungan diplomatik kedua negara yang semakin harmonis.
"Kita harus banyak belajar dari Korea dan saya harap juga Korea juga belajar dari kita sendiri," tambah Giring.
Baca juga: Fadli Zon tinjau Balai Pelestarian Kebudayaan di Gorontalo
Pada kesempatan yang sama, Wakil Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia Park Soo Deok mengatakan bahwa karya-karya yang dihadirkan dalam gelaran ini tak hanya menunjukkan kemampuan teknis dan kreativitas para peserta, tetapi juga semangat kolaborasi lintas budaya yang menjadi inti dari proyek ini.
"Kami berharap rangkaian ini dapat memberikan kesempatan yang lebih luas bagi para kreator muda Indonesia untuk berpartisipasi dan terus berkembang melalui Outdoor Indonesia," kata Park Soo Deok.
Tercatat gelaran HOI telah melibatkan sebanyak 480 peserta di Jakarta yang menghasilkan delapan episode animasi serta 1.545 peserta di Makassar yang telah memproduksi satu film dokumenter.
Tak hanya pelatihan, rangkaian HOI Week juga menghadirkan pameran karya, diskusi yang diharapkan bisa menjadi ruang inspiratif bagi para kreator, pelaku industri, media dan masyarakat umum. Adapun gelaran ini dapat diikuti oleh masyarakat umum dengan batasan usia maksimal 35 tahun.
Baca juga: Fadli usahakan repatriasi benda sejarah Indonesia yang ada di Jerman
Baca juga: Indonesia-Korsel bahas solusi penumpukan daftar tunggu pekerja migran
Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.