...Desain dan konstruksi kemasan dibuat sedemikian rupa agar hanya dapat diidentifikasi oleh tim internal dan tenaga penjualan resmi

Surabaya, Jawa Timur (ANTARA) - Produsen pestisida Bayer Crop Science menerapkan sistem pengamanan ganda pada produk pertanian untuk mencegah peredaran barang palsu yang berpotensi merugikan petani melalui inovasi desain kemasan dan penerapan teknologi track and trace berbasis kode QR.

Bayer Crop Science Site Lead Indonesia dan Malaysia, Muhammad Zoel Akbar mengatakan bahwa pemalsuan produk menjadi salah satu tantangan besar di sektor pertanian, mengingat tingginya nilai ekonomi pestisida di pasaran.

“Kami mengadaptasi sejumlah teknologi sejak tahap pengemasan. Desain dan konstruksi kemasan dibuat sedemikian rupa agar hanya dapat diidentifikasi oleh tim internal dan tenaga penjualan resmi,” kata dia, dalam diskusi bertajuk The Science Behind: Manufacturing Excellence of Agriculture Solution di Kota Surabaya, Jawa Timur, Rabu.

Menurut dia, selain pengamanan fisik setiap produk kini dilengkapi sistem track and trace yang memungkinkan petani maupun distributor memindai kode QR untuk mengetahui keaslian dan sumber produk.

Baca juga: Industri pestisida asal Jerman gandeng SMK siapkan tenaga kerja hijau

Dengan sistem itu pengawas internal perusahaan dapat menelusuri lokasi distribusi dan memastikan produk yang beredar benar-benar asli.

"Upaya tersebut diharapkan dapat memberikan perlindungan bagi petani sekaligus menjaga kualitas hasil pertanian nasional melalui penggunaan produk yang aman dan terverifikasi," ungkapnya menegaskan.

Zoel menambahkan bahwa perusahaan membuka saluran pelaporan resmi bagi masyarakat dan pelanggan yang menemukan dugaan pemalsuan atau keluhan terhadap produk melalui situs internet Bayer Indonesia.

Pihaknya menjamin setiap laporan akan ditindaklanjuti melalui proses verifikasi lapangan dan juga pemeriksaan sampel laboratorium, bahkan melibatkan aparat penegak hukum atau otoritas terkait lainnya di daerah.

Meski memang, ia mengakui bahwa meningkatnya transaksi daring di platform e-commerce menjadi tantangan tersendiri dalam pengawasan peredaran pestisida khususnya di daerah sentra pertanian atau penghasil pangan seperti Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Lampung.

Baca juga: Menguatkan kebun rakyat dan menjaga alam

Baca juga: Apropi dukung swasembada pangan nasional lewat pestisida-pupuk bermutu

Dengan begitu perusahaan juga meminta petani dan konsumen agar lebih jeli dengan membeli produk hanya melalui toko resmi atau saluran penjualan terpercaya yang terverifikasi lembaga pemerintah.

E-commerce memang tidak bisa dihindari, tetapi konsumen perlu waspada. Belilah produk di kanal resmi, baik secara daring maupun di toko pertanian yang terdaftar,” ujarnya.

Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.