Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno menegaskan pentingnya transformasi digital dan pemanfaatan kecerdasan artifisial (AI) dalam tata kelola pemerintahan.

Menurutnya, transformasi digital bukan lagi pilihan, melainkan keniscayaan bagi birokrasi modern agar dapat bekerja lebih efisien, efektif, dan produktif.

"Kita tidak bisa lagi menunda. Tantangannya bukan pada perlu atau tidaknya mengadopsi teknologi, melainkan bagaimana kita mengadopsinya dengan cepat, efektif, efisien, dan produktif," ujar Pratikno di Jakarta, Rabu.

Dia mengatakan birokrasi harus bergerak cepat menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi. Transformasi digital bukan sekadar modernisasi sistem, tetapi perubahan cara berpikir dan bekerja di seluruh level pimpinan.

Baca juga: Menko PMK ajak pemuda kuasa teknologi untuk perkuat syiar Islam

Sebagai analogi, Pratikno menggambarkan peran kecerdasan artifisial layaknya pesawat terbang yakni memiliki risiko, tetapi menjadi salah satu cara untuk mencapai tujuan dengan jauh lebih cepat dan efisien.

“Jadi yang perlu dipastikan adalah cara mengelola dan memitigasi risikonya. Itulah arti penting penggunaan KA yang bijak sekaligus cerdas,” katanya.

Menko PMK mencontohkan pemanfaatan AI dalam isu stunting dan tuberkulosis (Tb) yang melibatkan lebih dari 20 kementerian/lembaga. Diperlukan sistem navigasi cerdas agar kebijakan lintas sektor dapat dijalankan secara presisi.

"Kita butuh alat navigasi yang mampu menyinergikan lintas sektor, agar setiap isu seperti stunting atau Tb bisa ditangani dengan presisi dari perencanaan, anggaran, sampai intervensi lapangan," kata dia.

Lebih lanjut, Pratikno menekankan transformasi digital harus dimulai dari perubahan pola pikir di kalangan pimpinan birokrasi.

Ia mengajak seluruh pejabat untuk membuka diri terhadap pengetahuan baru dan berani meninggalkan cara kerja lama yang sudah tidak relevan.

Baca juga: Menko PMK minta keamanan bangunan pesantren dievaluasi

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.