Surabaya, Jawa Timur (ANTARA) - Produsen pestisida Bayer Indonesia memastikan pasokan bahan perlindungan tanaman tetap stabil di pasar domestik meski terjadi gejolak harga global akibat perang tarif, energi, dan fluktuasi komoditas dunia.
Bayer Crop Science Site Lead Indonesia dan Malaysia, Muhammad Zoel Akbar mengatakan bahwa perusahaan berkomitmen menjaga ketersediaan pestisida tanpa memainkan harga di tingkat pasar.
“Kami memastikan ketersediaan produk tetap ada. Kalau salah satu pusat pasokan terganggu, pasokan dari pusat lain akan membantu memenuhi kebutuhan. Kami tidak bermain di area suplai dan permintaan untuk mengerek harga,” kata dia, menjawab pertanyaan ANTARA dalam diskusi bertajuk The Science Behind: Manufacturing Excellence of Agriculture Solution di Kota Surabaya, Jawa Timur, Rabu.
Menurut dia, tantangan terbesar pertanian skala kecil dan menengah saat ini adalah persaingan harga di tengah lonjakan biaya produksi global yang luar biasa bahkan di antaranya ada yang mencapai 700 persen.
Untuk itu, kata dia, perusahaan menerapkan efisiensi proses manufaktur yang ada di dalam negeri guna menekan biaya dan mempertahankan harga yang wajar bagi petani.
Pabrik milik Bayer Indonesia di kawasan industri Rungkut, Surabaya saat ini dilaporkan mampu memproduksi berbagai jenis fungisida dan insektisida dengan kapasitas hingga 12 juta kilogram per tahun secara mandiri.
Sebanyak 60 persen dari hasil produksi dialokasikan untuk kebutuhan domestik dan 40 persen lainnya diekspor ke lebih dari 10 negara di kawasan Asia dan Australia.
“Kami menjalankan continuous process excellence agar proses produksi efisien dan tepat sasaran sehingga tidak menambah beban harga di tingkat petani,” katanya.
Zoel menegaskan stabilitas pasokan pestisida menjadi kunci dalam mendukung program pemerintah menjaga ketahanan pangan nasional di tengah tekanan iklim dan dinamika ekonomi global.
Baca juga: Pabrik pestisida Surabaya gunakan energi panas bumi demi emisi karbon
Baca juga: Pengamanan ganda cegah produk pertanian palsu yang merugikan petani
Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.