Jakarta (ANTARA) - Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo memulai pembangunan Sekolah Rakyat Tahap II di 104 lokasi dalam rangka membangun sumber daya manusia unggul.
“Pembangunan Sekolah Rakyat ini adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangun sumber daya manusia yang unggul. Kementerian PU ingin memastikan fasilitas pendidikan ini dibangun secara cepat dan berkualitas,” katanya dalam keterangan di Jakarta, Rabu.
Kementerian Pekerjaan Umum (PU) terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pembangunan infrastruktur Sekolah Rakyat (SR). Setelah menyelesaikan renovasi 165 Sekolah Rakyat Rintisan Tahap I, Kementerian PU kini melanjutkan pembangunan Sekolah Rakyat Tahap II yang tersebar di 104 lokasi di seluruh Indonesia.
Pekerjaan konstruksi Sekolah Rakyat Tahap II telah memasuki tahap lelang sejak September 2025. Program ini dirancang untuk menampung hingga 112.320 siswa dengan 3.744 rombongan belajar (rombel), meliputi 1.872 rombel SD (56.160 siswa), 936 rombel SMP (28.080 siswa), dan 936 rombel SMA (28.080 siswa). Sekolah Rakyat Tahap II akan dibangun secara permanen di atas lahan seluas 5–10 hektare yang disiapkan oleh pemerintah daerah, dan ditargetkan selesai untuk tahun ajaran 2026/2027.
Setiap Sekolah Rakyat dilengkapi dengan fasilitas yang mendukung proses belajar mengajar secara menyeluruh, antara lain ruang kelas nyaman berbasis teknologi, laboratorium keterampilan, perpustakaan dan pusat pembelajaran digital, kantin dan dapur sehat, klinik kesehatan siswa, lapangan olahraga dan ruang kegiatan ekstrakurikuler serta area hijau atau lansekap.
Baca juga: Menteri PU targetkan pembangunan 12 ribu titik program P3TGAI di 2026
Dalam perancangannya, Kementerian PU melalui Direktorat Jenderal Prasarana Strategis menekankan prinsip ruang yang sehat, aman, dan inspiratif, guna mendukung semangat belajar siswa dan kinerja guru. Desain bangunan juga mempertimbangkan efisiensi energi, daya tahan, serta kemampuan beradaptasi terhadap kondisi lingkungan.
Selain itu, integrasi teknologi dalam fasilitas sekolah diharapkan mampu mendorong pembelajaran yang kreatif dan partisipatif, sejalan dengan arah transformasi pendidikan nasional. Kurikulum Sekolah Rakyat dirancang untuk menumbuhkan penguasaan akademik, karakter, jiwa kepemimpinan, dan keterampilan hidup sehingga mampu memutus mata rantai kemiskinan antar generasi.
Program Sekolah Rakyat merupakan inisiatif pemerintah untuk menyediakan pendidikan gratis berasrama bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem, khususnya pada desil 1 dan desil 2 berdasarkan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
Untuk tahap I hingga akhir 2025, Kementerian PU telah menyelesaikan pembangunan 165 Sekolah Rakyat Tahap I, yang terdiri atas Tahap IA sebanyak 63 lokasi (dimanfaatkan mulai 14 Juli 2025), Tahap IB sebanyak 37 lokasi (dimanfaatkan mulai 15 Agustus 2025), dan Tahap IC sebanyak 65 lokasi (dimanfaatkan mulai 1 September 2025).
Dengan capaian tersebut, Kementerian PU berharap Sekolah Rakyat Tahap II akan memperluas akses pendidikan bermutu bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu di berbagai daerah, sekaligus memperkuat fondasi pembangunan manusia Indonesia yang unggul dan berkeadilan.
Baca juga: Menteri PU mempercepat pelaksanaan Inpres Jalan Daerah 2025
Baca juga: Pemerintah dampingi pesantren ciptakan bangunan yang aman dan nyaman
Baca juga: Menteri PU: Infrastruktur berkelanjutan fondasi pembangunan nasional
Pewarta: Aji Cakti
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.