Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perdagangan (Kemendag) memberikan akses pasar luar negeri seperti Singapura, Malaysia, Australia, Belanda, dan Italia, kepada pelaku usaha kuliner Indonesia melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dan surat pernyataan minat (LOI) dalam program Pangan Nusa Expo 2025.

Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso optimistis kuliner Indonesia memiliki potensi untuk mendunia, karena ragam cita rasa Indonesia mampu menunjukkan posisinya di kancah global.

"Ekspansi kuliner Indonesia menjadi bukti bahwa kualitas kuliner Indonesia memiliki posisi yang kuat di mata dunia. Lebih jauh, kami berharap ini akan memberikan efek berganda bagi ekonomi Indonesia," ujar Budi dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

Program ini merupakan bagian dari TEI 2025 yang berlangsung di ICE BSD, Tangerang, Banten. Menurut Budi, momentum ini menjadi langkah konkret untuk mendorong pelaku usaha kuliner Indonesia naik kelas.

Baca juga: BPJPH tegaskan kuliner halal representasikan budaya bangsa

Kegiatan ini menghadirkan 186 produk kuliner siap santap dan produk makanan berkualitas dari seluruh provinsi di Indonesia. Budi menekankan bahwa seluruh produk pangan dan kuliner yang dihadirkan merupakan produk pilihan yang siap menembus pasar global.

Selain itu, Kemendag juga menjembatani ekspansi pasar dalam negeri melalui penjajakan bisnis antara pelaku usaha kuliner dengan jaringan ritel modern anggota Himpunan Peritel & Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (HIPPINDO) dan Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo).

Selain ritel, sejumlah pelaku usaha juga melakukan penjajakan bisnis dengan sejumlah mitra, yakni PT KAI, KAI Services, Sarinah, SMESCO.

Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
Editor: Zaenal Abidin
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.