Ternate (ANTARA) - Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka meninjau Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) IPWL 28 Tidore Kepulauan (Tikep) di Desa Akekolano, Kamis.
"Seluruh kebutuhan siswa ditanggung pemerintah, tanpa membebankan biaya kepada orang tua," ujar Kepala Sentra Wasana Bahagia, Osep Mulyani kepada Wapres.
Gibran didampingi Gubernur Sherly Tjoanda dan jajaran forkopimda tiba sekitar pukul 10.47 WIT dan langsung meninjau proses belajar serta fasilitas asrama dan logistik sekolah.
SRMA 28 saat ini menampung 50 siswa, terdiri atas 31 laki-laki dan 19 perempuan.
Salah satu siswa, Bayu Nadhir (15), menyampaikan rasa bangganya bisa bertemu langsung dengan Wapres. Ia juga membacakan puisi berjudul Pemimpin Muda.
Baca juga: Menteri PU mulai bangun Sekolah Rakyat Tahap II di 104 lokasi
“Gugup, tapi bangga,” ujarnya singkat. Nadhir berharap fasilitas olahraga di sekolah bisa ditingkatkan agar siswa juga sehat secara fisik.
Guru sosiologi Fahmi Adi Nugroho (28) menilai program Sekolah Rakyat adalah langkah nyata mewujudkan pemerataan pendidikan. “Inilah bentuk kehadiran negara bagi anak-anak di daerah terpencil," ujarnya.
Kunjungan kerja Wapres menjadi bagian dari upaya pemerintah memperluas jaringan Sekolah Rakyat, program di bawah Kementerian Sosial yang memberikan pendidikan berasrama gratis bagi anak-anak dari keluarga pra-sejahtera.
Sebelum meninggalkan lokasi, Gibran sempat menyapa warga yang menunggu di luar sekolah. Kerumunan spontan meneriakkan namanya, menggambarkan antusiasme warga atas perhatian pemerintah terhadap pendidikan di wilayah timur Indonesia.
Bagi masyarakat Akekolano, kunjungan ini menjadi simbol bahwa pembangunan manusia bukan hanya janji politik, melainkan kerja nyata yang menyentuh kehidupan sehari-hari.
Baca juga: Wapres Gibran semangati siswa Ternate jadi generasi tangguh
Baca juga: Dinsos Bangka data calon peserta didik Sekolah Rakyat 9.801 anak
Pewarta: Abdul Fatah
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.