Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyampaikan telah terjadi gempa bumi tektonik berkekuatan Magnitudo 6.6 pada pukul 12:48 WIB dengan pusat gempa berada di darat, pada koordinat 1.94 LS dan 139.03 BT di Kabupaten Sarmi, Provinsi Papua.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari di Jakarta pada Kamis menerangkan kedalaman gempa, yakni 18 km, dengan hasil analisis BMKG tidak berpotensi tsunami.

Lebih lanjut, ia mengatakan pusat gempa berada sekitar 32 km Tenggara Sarmi, 92 km Timur Laut Mamberamo Tengah, 117 km Timur Laut Kasonaweja, dan 195 km Barat Laut Jayapura.

Getaran gempa dirasakan cukup kuat selama kurang lebih tiga detik di wilayah Sarmi dan sekitarnya sehingga menyebabkan masyarakat panik serta berhamburan keluar rumah untuk menyelamatkan diri.

Baca juga: BMKG ingatkan gempa magnitudo 6,6 di Sarmi Papua, agar tetap waspada

Akibat dari gempa bumi tersebut, sebanyak lima distrik terdampak sedang dalam proses pendataan, yakni Distrik Sarmi Kota, Sarmi Selatan, Pantai Timur Bagian Barat, Tor Atas, dan Pantai Barat.

Tim Reaksi Cepat (TRC) bersama aparat daerah tengah melakukan kaji cepat di lapangan.

Data awal mencatat 20 unit rumah rusak berat (RB), 30 unit rumah rusak ringan (RR), serta beberapa infrastruktur publik terdampak antara lain 3 gereja, 2 jembatan, 2 pasar, dan 13 bangunan umum lainnya.

Hingga saat ini, pihaknya belum ada menerima laporan korban jiwa, namun proses pendataan dan verifikasi terus dilakukan di lokasi terdampak.

Sebagai langkah tanggap darurat, BPBD Kabupaten Sarmi bersama instansi teknis, TNI–Polri, dan relawan telah mengaktifkan posko siaga darurat 24 jam untuk mengantisipasi gempa susulan serta memastikan kebutuhan dasar masyarakat terdampak terpenuhi.

Baca juga: BBMKG imbau warga di Supiori waspada gempa bumi 7,6 magnitudo

Tim gabungan juga melakukan asesmen terhadap kondisi infrastruktur vital, akses transportasi, dan jaringan komunikasi.

Pihaknya mengimbau masyarakat di wilayah Kabupaten Sarmi dan sekitarnya untuk tetap tenang, waspada, dan tidak terpancing isu yang tidak benar.

BNPB juga meminta warga tidak berada di dekat bangunan yang rusak atau retak, serta menjauhi area berisiko seperti tebing dan lereng curam.

Pewarta: Hana Dewi Kinarina Kaban
Editor: Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.