Solo (ANTARA News) - Pengurus Lentera Foundation dan Persaudaraaan Jurnalis Muslim Indonesia (PJMI) bekerja sama dengan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta mengunjungi tiga pesantren besar di Solo, Yogyakarta dan Semarang untuk memberikan pelatihan guna meningkatkan kemampuan dasar jurnalistik dan wawasan kepemimpinan para santri perempuan.

Kunjungan itu dimulai dari Pesantren Assalam, Solo, untuk mengawali seri Kegiatan pelatihan ini pada 12-13 September 2015, kata Direktur Eksekutif Lentera Foundation Arisman di Solo pada Ahad.

Pelatihan di pesantren yang dihuni oleh sekitar 2.500 santri yang berasal dari beberapa daerah di Indonesia itu menghadirkan sejumlah narasumber yang terdiri atas beberapa wartawan senior dan aktivis Lembaga Swadaya Masyarakat.

Pelatihan yang bertajuk "Journalism Training and Women Leadership Program for Female Student" itu diikuti 41 santri perempuan yang merupakan siswa kelas 2 tingkat SMU, madrasah Aliyah dan SMK di lingkungan Pesantren Assalam.

Pelatihan yang dilakukan di pesantren yang telah berdiri sejak tahun 1982 itu menyuguhkan materi-materi dasar tentang jurnalistik yang di antaranya kemampuan dasar menulis jurnalistik, teknik reportase dan wawancara serta pemahaman tentang media online. Santri perempuan yang mengikuti pelatihan ini juga akan dibekali dengan wawasan dan pengetahuan tentang konsep "Women Leaderships".

Lebih jauh Arisman mengatakan pelatihan itu merupakan bagian dari pengembangan program "Youth Development" yang kali ini digelar untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan tentang dunia jurnalistik dan konsep kepemimpinan perempuan di kalangan santri perempuan.

Untuk itu, lanjutnya, materi pelatihan disesuaikan dengan kalangan santri perempuan tingkat SMA/MA/SMK.

Secara khusus, pelatihan ini menargetkan para peserta agar memiliki kemampuan dalam menulis karya jurnalistik, melakukan wawancara, reporting, editing, video dan foto jurnalistik. Selain itu peserta juga dibekali pengenalan dasar media online dan jurnalisme warga yang merupakan bagian dari apa yang disebut dengan "New Media".

Menurut Arisman, pelatihan itu juga sekaligus menjadi kegiatan yang turut mendorong para santri perempuan untuk menulis dan menghasilkan karya jurnalistik baik itu di media cetak, radio dan televisi maupun di media-media online seperti blog dan lainnya. Dorongan ini tentunya juga dibarengi dengan penyadaran kepada para peserta bagaimana memanfaatkan dan menggunakan media komunikasi secara positif.

Peserta santri perempuan memperoleh materi tentang konsep bagaimana kaum perempuan, khususnya generasi muda memberikan kontribusi positif dengan terlibat dalam proses pengembangan organisasi, pengambilan keputusan, teknik negosiasi dan juga kewiraswataan sosial.

Pengurus pndok santren menyambut baik kegiatan pelatihan tersebut seperti yang disampaikan oleh Kepala Bagian Humas, Penelitian dan Pengembangan dan Kerja Sama Pesantren Assalam Asa Zain Mutaqin.

Menurut dia, kegiatan ini memberikan nilai positif dalam pengembangan kemampuan jurnalistik dan kepemimpinan para santri di pesantren yang telah menghasilkan sejumlah media dalam bentuk majalah dan jurnal ilmiah yang juga terbit dalam dua bahasa asing yaitu, bahasa Inggris dan Arab.

Dalam penutupan pelatihan yang juga dihadiri juga oleh Direktur Pondok Pesantren Assalam Drs. H. Uripto. M. Yunus M.Ed, Asisten Pejabat Urusan Budaya Esther B-H Joe memberikan dorongan bagi para santriwati untuk menuntut ilmu guna menambah pengetahuan dan kepercayaan diri.

Ia juga berkesempatan melihat dari dekat asrama putri dan berdialog dengan mereka.

"Mereka bisa berkomunikasi denganmenggunakan bahas Inggris," kata dia.

Seri pelatihan selanjutnya akan dilaksanakan di Pesantren Ali Maksum, Krapyak, Yogyakarta pada 14-15 September dan di Semesta Islamic Boarding School Semarang, Jawa Tengah pada 16-17 September.

Pewarta: Mohammad Anthoni
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015