Berlin/Brussels (ANTARA News) - Jerman memperketat kembali penjagaan perbatasan pada Minggu (13/9) setelah negara terkuat di Eropa itu mengaku hampir tidak sanggup menangani ribuan pencari suaka yang datang setiap hari.

Berlin mengumumkan bahwa kebijakan sementara itu akan diberlakukan pertama kali di daerah selatan yang berbatasan langsung dengan Austria, tempat kedatangan migran melonjak sejak Kanselir Angela Merkel secara efektif membuka perbatasan bagi pengungsi pekan lalu.

"Tujuan kebijakan sementara ini adalah membatasi arus masuk ke Jerman dan untuk kembali ke prosedur tertib ketika orang memasuki negara," kata Menteri Dalam Negeri Jerman Thomas de Maizeire seperti dilansir kantor berita Reuters.

Dalam rapat darurat Senin, menteri dalam negeri 28 negara anggota Uni Eropa merundingkan usul Komisi Eropa terkait penyaluran adil 160.000 pencari suaka sesuai dengan kemampuan masing-masing anggota.

"Kita perlu kemajuan cepat proposal Komisi sekarang," kata Komisi Eropa dalam pernyataan yang dikeluarkan ketika puluhan ribu orang meninggalkan perang dan kemiskinan di Suriah dan bagian Timur Tengah lain serta Asia dan Afrika menuju ke utara.

Petemuan utusan Uni Eropa pada Minggu petang di Brussels gagal memecah kebuntuan, dengan beberapa negara di bagian timur masih menolak usulan penerapan kuota. Mereka berpendapat rencana itu akan menarik lebih banyak orang ke Eropa dan mengganggu masyarakat homogen mereka.

Di tengah perbedaan sikap politik di antara pemerintah Eropa, krisis pengungsi kembali merenggut korban jiwa. Pada Minggu 34 pengungsi, hampir setengahnya anak dan bayi, tenggelam di perairan selatan Yunani saat kapal yang mereka tumpangi karam menurut penjaga pantai.

Tujuan dari sebagian besar pengungsi tersebut adalah Jerman, negara paling luas dan kaya di Eropa. Mereka menempuh jalur laut atau darat, seringkali lewat Turki dan Yunani, dan kemudian melewati Balkan, Hongaria dan Austria.

Kepolisian setempat mengatakan pada Sabtu saja sekitar 13.000 pengungsi tiba di Munich.

Sekarang Jerman bergabung dengan negara-negara yang lebih kecil dan lebih miskin seperti Jerman dan Hongaria yang berjuang mengelola aliran besar orang-orang yang putus asa.

Ketika kereta-kereta ke Jerman berhenti, kelompok-kelompok pengungsi dan migran berkemah di luar di tempat parkir mobil bawah tanah di Kota Salzburg, Austria, dekat perbatasan.

Kantor berita Austria APA mengutip Kanselir Werner Faymann mengatakan bahwa Wina tidak akan menerapkan pemberlakuan aturan penjagaan perbatasan tambahan tapi sekarang tapi bahwa dampak keputusan Jerman terhadap Austria sulit diprediksi.

Kereta-kereta dari Austria ke Jerman akan berhenti sampai pukul 05:00 pada Senin, kata Menteri Dalam Negeri Bavaria.

Fotografer kantor berita Reuters juga melihat polisi perbatasan Jerman di salah satu jalanan Austia yang menuju Jerman.

Polisi Jerman di perbatasan dengan Austria mengatakan mereka telah menahan 22 penyelundup sejak Berlin menerapkan pengontrolan perbatasan.

Sebanyak 44 migran juga disatukan dan dibawa dengan bus ke pusat pendaftaran, kata juru bicara polisi.

Jerman dengan jelas menyatakan menginginkan mitra Uni Eropa berbagi beban menyambut ribuan pengungsi.

"Itu benar: kurangnya aksi Eropa dalam krisis pengungsi sekarang bahkan mendorong Jerman untuk membatasi kemampuan," kata Menteri Ekonomi Sigmar Gabriel, yang wakil kanselir, kepada laman surat kabar Der Tagesspiegel.

Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015