Jakarta (ANTARA) - Pria bernama Arif Ardiansyah (25) mengalami luka bakar hingga 80 persen pada bagian wajah, tangan, dan tubuhnya akibat menyalakan korek api di dekat bensin di sebuah warung kelontong di Jalan Musyawarah, Joglo, Kembangan, Jakarta Barat, Kamis (16/10) malam .
"Dari hasil penyelidikan awal, kebakaran diduga dipicu oleh kelalaian korban saat menyalakan korek di dekat bensin," kata Kapolsek Kembangan Kompol Taufik Iksan di Jakarta, Jumat.
Sekitar pukul 22.05 WIB, suasana warung yang semula tenang mendadak riuh lantaran api tiba-tiba menyambar Arif, warga Duren Sawit, Jakarta Timur.
Saat itu, Arif sedang menuang bensin ke dalam botol di dekat warung.
"Menurut informasi yang didapat, Arif sempat menyalakan korek api sambil berucap bahwa bensin kini tidak mudah terbakar," ujar Taufik.
Namun sesaat kemudian, selang bensin terlepas dan percikan api langsung memicu ledakan kecil yang membakar tubuhnya serta sebagian bangunan warung.
"Api cepat membesar, membakar satu unit sepeda motor Honda Beat milik pemilik warung dan melahap hampir seluruh bagian warung," tutur Taufik.
Warga yang panik segera berusaha menolong korban dan menghubungi petugas pemadam kebakaran.
Empat unit mobil pemadam dari Sektor Kembangan dikerahkan ke lokasi, dan api dapat dipadamkan sekitar pukul 22.56 WIB.
Arif kini dirawat intensif di RS Pertamina setelah sempat mendapat pertolongan di RS Sari Asih, Ciledug.
Sementara itu, pemilik warung Riko Febrianto (39) mengalami kerugian akibat hangusnya warung dan kendaraan yang terparkir di depan toko.
Polsek Kembangan tengah mendalami peristiwa tersebut dan mengimbau masyarakat agar lebih waspada.
“Jangan remehkan api sekecil apapun, karena kelalaian sekejap bisa berakibat fatal,” tandas Taufik.
Baca juga: Kebakaran rumah di Tambora Jakbar diduga dari percikan api las
Baca juga: Gudang aksesoris mobil di Kapuk Jakbar hangus terbakar
Baca juga: Toko kelontong di Kalideres Jakbar hangus terbakar
Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
Editor: Rr. Cornea Khairany
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.