Jakarta (ANTARA) - Litewater, sebuah jenama air minum yang dipasarkan dengan harga mencapai 225 dolar AS atau lebih dari Rp3 juta per kemasan disajikan di acara pekan mode Paris (Paris Fashion Week).
Dilansir dari NYPost, Jumat, air tersebut diklaim sebagai "deuterium-depleted water" (DDW), dan diklaim oleh produsennya sebagai air paling murni di dunia.
Seorang dokter perawatan primer, koki terlatih serta Direktur Kedokteran Kuliner di Fakultas Kedokteran Universitas Yale, Nate Wood menjelaskan konsep air "deuterium-depleted" secara teori berarti air dengan kadar deuterium rendah.
Deuterium itu secara alami ada di semua air yang diminum. Tapi produk air khusus, seperti Litewater, mengklaim mengurangi kadar deuterium ini untuk mendapatkan air yang lebih "murni" atau memiliki manfaat kesehatan tertentu.
Ia mengatakan, belum cukup penelitian untuk membuktikan risiko kesehatan jika mengonsumsi air minum biasa (bukan Litewater) dalam jangka panjang.
Baca juga: Orang yang kurang minum air hasilkan hormon stres lebih besar
"Misalnya, studi-studi sebelumnya pernah ada orang yang minum sekitar 70 mililiter air deuterium setiap hari selama tujuh minggu atau lebih. Hasilnya menunjukkan bahwa tidak ada tanda-tanda bahaya atau efek racun dari minum air tersebut selama periode penelitian ini," kata Wood.
Ia mengatakan, untuk mengonsumsi air deuterium dalam jumlah yang setara dengan yang diminum para peserta penelitian ini, mereka perlu mengonsumsi hampir 125 galon air minum biasa per hari.
Laporan itu menjelaskan bahwa air minum biasa mengandung sejumlah kecil deuterium, yaitu sekitar 0,015 gram dalam setiap 100 mL air.
Selain belum bahaya, menurut Wood, tidak ada manfaat yang terbukti dari meminum air yang rendah deuterium.
Bahkan, dia mengatakan para ilmuwan masih tidak tahu berapa banyak deuterium yang perlu dikonsumsi untuk menyebabkan bahaya, jika memang bahaya itu dikhawatirkan akan terjadi.
Meskipun harganya tinggi, Litewater juga bukan air kemasan tertinggi di pasaran.
"Acqua di Cristallo Tributo a Modigliani" masih yang tertinggi, dengan botol 750ml tunggal dijual seharga 60.000 dolar (sekitar Rp995 juta) pada lelang 2010.
Tapi botolnya dilapisi emas 24 karat, dan air di dalamnya diklaim merupakan perpaduan mata air alami dari Fiji dan Prancis serta gletser Islandia.
Air minum Kona Nigari juga mematok harga tinggi, 402 dolar (sekitar Rp6,6 juta) per botol untuk ukuran 750ml, yang bersumber dari arus laut dalam di dekat pantai Hawaii.
Baca juga: Pakar: Tidak semua air tanah aman digunakan jadi bahan baku minum
Baca juga: Minum segelas air bisa perbaiki suasana hati dan pikiran? Ini faktanya
Baca juga: Minum air dingin bantu menurunkan berat badan
Penerjemah: Abdu Faisal
Editor: Mahmudah
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.