Kami melihat musibah tersebut tidak lepas dari kebijakan Pemerintah Arab Saudi dalam hal ini Otoritas di Masjidil Haram."
Mekkah (ANTARA News) - Ketua Komisi VIII DPR-RI Saleh P Daulay meminta Pemerintah Arab Saudi bertanggung jawab atas musibah crane jatuh di Masjidil Haram, Mekkah, yang telah menyebabkan ratusan orang meninggal dan cidera, termasuk 11 jemaah Indonesia yang meninggal dunia serta 42 lainnya luka berat dan ringan.

"Kami melihat musibah tersebut tidak lepas dari kebijakan Pemerintah Arab Saudi dalam hal ini Otoritas di Masjidil Haram," katanya pada jumpa pers bersama dengan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, di Mekkah, Rabu malam.

Oleh karena itu, ia meminta Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama agar terus berkoordinasi dengan Pemerintah Arab Saudi terkait pertanggungjawaban mereka terkait kecelakaan di Masjidil Haram yang merengut korban, terutama jamaaah Indonesia.

Diakuinya telah beredar informasi bahwa Pemerintah Arab Saudi akan memberikan semacam santunan atau hadiah dari Raja Arab Saudi kepada korban. Namun informasi tersebut, kata dia, masih perlu diverifikasi kebenarannya, mengingat belum ada keterangan resmi dari Pemerintah Arab Saudi kepada Pemerintah Indonesia.

"Saya setuju dengan Kementerian Agama, jangan mengumumkan sesuatu yang belum pasti," katanya. Namun ia mendesak pemerintah secepatnya mengkonfirmasi kebenaran berita tersebut kepada otoritas di Arab Saudi.

Sementara itu Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan meskipun Kantor Berita Saudi Pers Agency, telah memberitakan mengenai santunan dari Kerajaan, namun pihaknya belum mendapat kabar resmi terkait hal itu.

"Pemerintah amat sangat mengharapkan hal itu (santunan) bisa segera direalisasikan, sehingga ada kepastian adanya santunan tersebut sebagai kompensasi untuk para kepada korban meninggal dan luka-luka," katanya.

Pada peristiwa crane roboh di Masjidil Haram, Mekkah, Jumat sore (11/9) sekitar 111 jamaah meninggal diantaranya 11 dari Indonesia, dan lebih dari 300 jamaah mengalami cidera, diantaranya 42 orang berasal dari Indonesia.

Terkait dengan musibah tersebut sejumlah media di Arab Saudi memberitakan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi akan memberikan bantuan kepada korban meninggal dan cacat seumur hidup dalam musibah crane roboh di Masjidil Haram tersebut sebesar satu juta riyal atau sekitar Rp3,8 miliar.

Selain itu, Pemerintah Arab Saudi juga akan memberikan bantuan sebesar 500 ribu riyal atau sekitar Rp1,9 miliar kepada setiap korban yang terluka.

Bantuan lainnya adalah menghajikan dua orang dari keluarga korban yang meninggal sebagai tamu kehormatan kerajaan pada musim haji 1436H atau tahun 2016M, serta memberikan visa kunjungan khusus kepada keluarga korban yang masih menetap di rumah sakit selama periode yang tersisa dari musim haji tahun ini.

Pewarta: Risbiani Fardaniah
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015