Jakarta (ANTARA News) - Ada keluhan pengguna akan layanan serupa dari segi privasi, aplikasi layanan jenis angkutan kendaraan motor ojek, dan Blu-Jek menjamin privasi pengguna dengan memberikan sanksi berat kepada pengendara.

Ini satu lagi perusahaan transportasi berbasis jaringan internet setelah Go Jek dan Grab Bike. Hanya saja, sarana transportasi yang dipakai adalah sepeda motor plat hitam; "moda" transportasi yang tidak dikenal dalam sistem transportasi Jakarta apalagi nasional. 

Kebetulan www.antaranews.com mendapat pengendara Blu Jek yang perempuan, bernama Lulu Larasati, seorang mahasiswi di perguruan tinggi swasta Jakarta, berusia 19 tahun. 

Jika Go Jek dan Grab Bike memakai seragam dominan warna hijau, maka Blu Jek didominasi warna biru. Untuk "menggoda", pengendara-pengendara Blu Jek ditugaskan mengantarkan para jurnalis yang datang dalam konferensi pers yang digelar Blu Jek ini; sampai ke tujuan akhir mereka. 

"Data pelanggan tidak tersimpan di handphone pengendara setelah konfirmasi, lalu hilang. Selain bekas memencet telefon itu tentunya. Kalau ketahuan dapat laporan langsung mendapat sanksi pelanggaran tiga skorsing,"  kata Garret Kartono, pendiri Blu-Jek, di Jakarta, Kamis.

"Tidak boleh hubungan sama sekali. Dua kali melakukan hal yang sama akan langsung kami keluarkan, karena kami ingin menjaga kualitas layanan Blu-Jek," kata dia.

Lebih lanjut, untuk menjaga kualitas, Garret mengatakan pengendara Blu-Jek diberikan pelatihan kemampuan kepribadian di mana pengemudi diajarkan bagaimana memperlakukan dan bersikap kepada para pelanggan.

Tidak hanya itu, Blu-Jek juga memberikan pelatihan keselamatan berkendara dan pengoperasian aplikasi dari smartphone kepada para pengemudinya. Sementara itu, untuk pengemudinya sendiri, Kartono menjelaskan Blu-Jek fokus kepada ojek pangkalan.

"Saat ini 98 persen rider Blu-Jek adalah ojek pangkalan, sedangkan dua persen lain adalah temannya ojek pangkalan," kata dia. Aplikasi Blu Jek ini bisa diunduh di PlayStore dan AppStore. 

"Kami sosialisasi langsung ke pangkalan, memang pada awalnya ada sedikit hambatan karena mereka tidak mengerti layanan ini, tapi semenjak kami melakukan pendekatan, memberikan penjelasan servis bahwa ini dapat menambah kesempatan untuk menambah order, akhirnya mereka mengerti dan kemudian ingin bergabung," lanjut dia.

Mirip dengan Go Jek dan Grab Bike, Blu-Jek memberlakukan sistem bagi hasil 80 (pengendara) : 20 (perusahaan), dengan menjanjikan pendapatan Rp 4 juta hingga Rp 5 juta per bulan.

"Target pendapatan Blu-Jek sendiri tidak besar. Yang penting pengendara nambah dan semua senang," ujar Garret.

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015