London (ANTARA News) - Gedung markas besar Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan PBB (UNESCO) menjadi meriah dengan hadirnya paduan suara Gita Swara Nassa (GSN) yang sekaligus memperkenalkan budaya Indonesia di hadapan para tamu.

GSN terdiri para siswa SD-SMP-SMA Nasional I Bekasi, Jawa Barat, tampil memukau di hadapan delegasi perwakilan negara UNESCO dengan penampilan paduan suara diiringi angklung.

Acara dilaksanakan di kantor UNESCO di 1 Rue Miollis 75015 Paris. Hadir sekitar 40 perwakilan delegasi UNESCO dari berbagai negara digelar pada saat jam makan siang, dibuka Duta Besar/Deputi Wakil Tetap RI untuk UNESCO, Prof. T.A. Fauzi Soelaiman.

Ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Utrecht, Yudistira Pratama Wachyar kepada Antara, Jumat, mengatakan kelompok paduan suara GSN sebelumnya mengisi acara Utrecht Indonesian Day 2015, di Kota Utrecht Belanda.

Penampilan GSN ini merupakan acara pembuka sebelum para tamu disuguhi makan siang khas Indonesia yaitu Nasi Goreng dan Sate.

Hadir sekitar 10 orang duta besar dan perwakilan. Tetapi dari negara-negara UNESCO yang menyaksikan pertunjukkan tersebut, sebagian dari mereka masih belum tahu apa itu angklung, ungkap Fauzi Soelaiman usai pertunjukkan.

Tampil di depan delegasi perwakilan negara-negara UNESCO merupakan kesempatan yang langka. Karena itu diharapkan anak-anak yang tergabung dalam kelompok seni GSN tetap terus berusaha keras untuk memberikan yang terbaik dalam rangka mempromosikan budaya Indonesia kepada masyarakat internasional.

"Siapa tahu nanti salah satu dari kalian akan ada yang menjadi duta besar RI untuk UNESCO," ujar Fauzi Soelaiman kepada anak-anak Gita Swara Nassa usai pertunjukkan.

Pertunjukkan berlangsung sekitar 45 menit. Penampilan dibagi menjadi dua sesi yaitu paduan suara dan angklung. Dalam sesi paduan suara, GSN choir menyanyikan lagu-lagu seperti here, there, and everywhere dan medley lagu-lagu daerah Indoensia seperti Bugong Jumpa, Sik-Sik Sibuatu Manikam, dan lagu Cublak-Cublak Suweng.

Dalam sesi angklung mereka membawakan lagu-lagu daerah Indonesia. Salah satu lagu yang menarik perhatian penonton adalah lagu Mojang Priangan dan Rasa Sayange ditutup dengan Kebyar-Kebyar.

Usai pertunjukkan dan makan siang, anak-anak GSN diberikan sesi mengenai studi di luar negeri oleh Yudistira Pratama Wachyar, yang merupakan alumni Institut Teknologi Bandung dan University of Twente (Belanda).

Tetap semangat dalam belajar, belajar bahasa asing terutama Bahasa Inggris, dan berprestasi mengharumkan nama Indonesia melalui musik dan angklung, itu adalah modal teman-teman untuk bisa meraih beasiswa ke luar negeri," ujar Yudistira.

Dengan melakukan misi budaya ke Eropa, anak-anak GSN semakin semangat untuk belajar ke luar negeri. Penampilan GSN di Paris merupakan penampilan kedua, setelah sebelumnya pada acara Utrecht Indonesian Day 2015, di Kota Utrecht Belanda, kata Yudistira.

Pewarta: Zeynita Gibbons
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015