Jakarta (ANTARA News) - Sekretaris Fraksi Partai Gerindra di DPR, Fary Djemy Francis mengatakan fraksinya memutuskan selektif bagi anggota fraksinya yang ingin melakukan kunjungan kerja ke luar negeri.

"Kami putuskan untuk memanfaatkan yang sifatnya sangat selektif," katanya di Gedung Nusantara I, Jakarta, Jumat.

Dia menjelaskan, periode lalu Fraksi Partai Gerindra memutuskan tidak ikut kegiatan-kegiatan yang sifatnya kunjungan kerja untuk studi banding.

Menurut dia, setelah setahun kebijakan itu, maka saat ini dievaluasi dan diputuskan guna memanfaatkannya meski sifatnya sangat selektif.

"Selektif agar dimanfaatkan bagi anggota Fraksi Gerindra menjalankan peran diplomasi seperti yang diamanahkan dalam UU MD3," ujarnya.

Fary menjelaskan kegiatan yang selektif itu seperti kerjasama antar parlemen dan terkait usaha membangun diplomasi antara Indonesia dengan negara sahabat.

Dia mengatakan fraksinya tidak melarang 100 persen anggotanya pergi ke luar negeri namun melihat urgensi dari kegiatan tersebut.

"Seperti (kegiatan) yang bukan hanya melakukan proses pembelajaran namun bangun komunikasi dalam diplomasi kedua negara," katanya.

Dia membantah aturan tersebut dikeluarkan pasca kunjungan kader Gerindra yaitu Fadli Zon ke Amerika Serikat, yang menimbulkan sorotan publik.

Kebijakan itu dikeluarkan karena mempertimbangkan agar berjalannya fungsi diplomasi yang dimiliki anggota DPR.

"Dalam aturannya, anggota DPR RI ada tambahan fungsi yaitu diplomasi," katanya.

Dia menegaskan keputusan fraksi itu diambil berdasarkan pertimbangan yang diberikan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto.

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2015