Mekkah (ANTARA News) - Ketua DPR-RI Setya Novanto dan sejumlah pimpinan DPR yang diundang Raja Salman ke Arab Saudi untuk menunaikan ibadah haji, akan memanfaatkan juga waktu mereka untuk melihat kondisi jamaah Indonesia di Tanah Suci.

"Kami datang ke sini untuk memenuhi undangan Raja Salman. Dari Jeddah, langsung ke sini (Mekkah) untuk umrah sekalian melihat langsung (kondisi) jamaah haji kita," ujarnya ketika ditemui usai melakukan umrah di Masjidil Haram, Mekkah, Arab Saudi, Minggu.

Setya Novanto datang ke Tanah Suci didampingi pimpinan DPR-RI lainnya antara lain Fahri Hamzah (Wakil Ketua), Fadli Zon (Wakil Ketua), dan Jazuli Juwaini (Ketua Fraksi PKS).

Rencananya, para pimpinan DPR tersebut, seperti diungkap Setya Novanto, akan mengunjungi pemondokan jamaah di Mekkah, sekaligus melihat kualitas pelayanan yang diberikan pemerintah cq Kementerian Agama sebagai Panitia Penyelenggara Haji Indonesia (PPIH).

"Pemerintah harus betul-betul aktif menjembati dan memberi penyuluhan kepada jamaah" katanya. Pihaknya mengatakan mendengar ada beberapa tempat atau pemondokan dimana jamaah tidak mendapat makan selama dua hari, padahal mereka dari kampung dan tidak mengerti belanja di Arab Saudi.

Setya Novanto juga mengkritisi penanganan dan pengarah petugas belum optimal di Masjidil Haram, terkait pengarahan jalur yang tepat di tengah banyak pembangunan di masjid tersebut.

Sementara soal musibah crane jatuh, Setya Novanto mengatakan DPR akan mengawasi pencairan santunan dari Raja Salman untuk ahli waris korban crane. "Kami akan awasi betul, agar semua sampai kepada keluarga yang diberi kuasa untuk (menerima santunan) itu," ujarnya.


Hati-hati

Lebih jauh Setya Novanto mengimbau jamaah haji Indonesia agar hati-hati dan mengikuti aturan yang ada di tengah kepadatan Mekkah oleh kedatangan jamaah dari seluruh penjuru dunia.

"Saya mengharapkan (jamaah) betul-betul mengikuti aturan yang ada," ujarnya. Saat ini, lanjut dia, Indonesia merupakan negara dengan pengirim jamaah haji terbesar, sehingga jamaah serasa berada di rumah sendiri.

Kendati demikian harus tetap hati-hati dan mengikuti aturan di Arab Saudi. Selain itu ia mengimbau jamaah juga benar-benar memanfaatkan keberadaan di Tanah Suci untuk beribadah dan berdoa.

Terkait dengan itu pula, ia berharap pemerintah aktif melakukan lobby untuk mengantisipasi masalah keterlambatan visa untuk musim haji tahun depan. "Saya harap ini juga jadi perhatian, agar (pelayanan) bisa lebih baik," katanya.

Pewarta: Risbiani Fardaniah
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015