Jakarta (ANTARA News) - PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta menyatakan mesin bor bawah tanah atau Tunnel Boring Machine (TBM) akan terus dioperasikan selama 24 jam dalam proyek pembangunan stasiun MRT bawah tanah sampai pengeboran rampung pada Desember 2016.

"Mesin bor ini tidak akan berhenti beroperasi, yakni selama tujuh hari 24 jam. Setiap hari, mesin ini mampu mengebor sepanjang delapan meter dan lebar 6,05 meter," kata Direktur Utama PT MRT Jakarta Dono Boestami di Jakarta, Senin.

Dia memastikan mesin bor ini tidak akan mengganggu arus lalu lintas dan tidak menimbulkan suara yang gaduh.

"Pengeboran dimulai dari titik proyek Patung Pemuda hingga Setiabudi. Ditargetkan pengeboran akan rampung pada Desember 2016 mendatang. Mesin bor kedua juga akan dioperasikan dalam waktu dekat," ujar Dono.

Mesin bor ini telah tiba di Jakarta awal Agustus 2015 dan dioperasikan oleh kontraktor CP 104, yaitu SOWJ Joint Venture yang terdiri dari Shimizu, Obayashi, Wijaya Karya, dan Jaya Konstruksi.

Mesin ini berdiameter sekitar 6,7 meter dan berat sekitar 323 ton. Masa pengerjaan konstruksi jalur terowongan bawah tanah MRT dengan menggunakan mesin TBM akan berlangsung mulai Stember 2015 hingga Desember 2016.

Terdapat dua mesin bor untuk membangun stasiun-stasiun MRT bawah tanah. Satu unit TBM sudah berada di lokasi pengeboran pertama di Patung Pemuda, Senayan, Jakarta Pusat, dan satunya lagi sedang dirakit di Cakung, Jakarta Timur, sebelum dibawa ke lokasi pengeboran stasiun bawah tanah MRT lainnya.

Pewarta: Cornea Khairany
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015