Kathmandu (ANTARA News) - Nepal pada Minggu mulai memberlakukan pembatasan kendaraan secara nasional karena meningkatnya kekhawatiran akan kekurangan bahan bakar setelah pengunjuk rasa yang menuntut perubahan konstitusi baru menutup rute utama perdagangan.

Para pengemudi diizinkan berada di jalan secara bergiliran, tergantung pada apakah plat nomor kendaraan mereka berakhir dengan angka genap atau ganjil, akibat penutupan perbatasan India-Nepal sejak Kamis malam.

"Pemerintah memutuskan membatasi jumlah kendaraan yang bergerak melintasi negara karena kekurangan bahan bakar," kata juru bicara Kementerian Dalam Negeri Laxmi Prasad Dhakal kepada kantor berita AFP.

"Kita menghadapi masalah sangat besar karena penutupan di selatan dan berusaha menggunakan bahan bakar yang kita miliki secara efektif," katanya.

Penutupan pos pemeriksaan dilakukan di kota Birgunj, 90 kilometer selatan Ibu Kota, yang menjadi jalur kunci impor makanan dan bahan bakar ke Nepal yang terkurung daratan.

Pergerakan kargo lewat pos pengawasan lain juga menurun menurut para pejabat.

Para komuter membentuk jalur panjang di stasiun pengisian bahan bakar di Kathmandu karena khawatir terjadi kelangkaan bahan bakar.

Pemerintah juga meminta maskapai penerbangan internasional membawa bahan bakar sendiri untuk pesawat mereka karena khawatir terjadi kekurangan bahan bakar saat di daratan, kata juru bicara bandara Kathmandu Purna Prasad Chudal kepada kantor berita AFP. Namun dia tidak menguraikan bagaimana itu bisa dilakukan.

Para pengunjuk rasa, yang berasal dari komunitas Madhesi, marah karena ada rencana membagi negara Himalaya itu menjadi tujuh provinsi federal di bawah piagam yang diadopsi pada 20 September.

Lebih dari 40 orang meninggal dunia dalam bentrok beberapa pekan antara polisi dan pengunjuk rasa dari komunitas Madhesi dan Tharu, etnis minoritas yang mengatakan batas internal baru akan membuat mereka tak terwakili di parlemen nasional.

Mantan perdana menteri Maois Baburam Bhattarai pada Sabtu mengundurkan diri dari partainya dan parlemen demi mendukung para pengunjuk rasa.

Konstitusi baru sudah dalam tahap akhir dalam proses perdamaian yang dimulai ketika pemberontak Maois meletakkan senjata tahun 2006, setelah pergolakan selama satu dekade.

Mereka memenangi pemilihan anggota parlemen dua tahun kemudian dan melenyapkan monarki.

Adopsi piagam, yang pertama kali dibuat oleh perwakilan terpilih di Nepal, terhambat protes yang diwarnai kekerasan di dataran selatan, yang merupakan rumah bagi separuh penduduk negeri itu.

Penyusunan konstitusi baru tersebut dimulai tahun 2008 setelah Maois memenangi pemilihan parlemen dan melenyapkan monarki. Percekcokan mengenai pembagian kekuasaan di antara partai-partai sempat menghalangi kemajuannya.

Parlemen akhirnya mencapai kesepakatan Juni tahun ini, dua bulan setelah gempa dengan kekuatan 7,8 yang menewaskan hampir 8.900 orang dan merusak lebih dari setengah juta rumah.


Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015