Kebutuhan yang selalu di atas kemampuan penyediaan harus diatasi. Salah satunya adalah dengan mendorong investasi di sektor itu."
Medan (ANTARA News) - Kamar Dagang dan Industri atau Kadin Sumatera Utara meminta pemerintah terus mendorong investasi sektor energi di daerah itu karena daftar tunggu kebutuhan listrik masih sangat besar.

"Ada sekitar 623 MW (megawatt) daftar tunggu kebutuhan listrik di Sumut di tengah masih terjadinya kekurangan energi," kata Ketua Kadin Sumut, Ivan Iskandar Batubara di Medan, Minggu.

Menurut dia, dewasa ini, energi listrik yang tersedia sekitar 1.400 MW, sedang kebutuhan ada di kisaran 1.820 MW.

Akibatnya, pemadaman listrik masih terjadi khususnya saat ada pembangkit yang mengalami kerusakan.

"Kebutuhan yang selalu di atas kemampuan penyediaan harus diatasi. Salah satunya adalah dengan mendorong investasi di sektor itu," katanya.

Investasi sektor energi khususnya energi baru dan terbarukan seperti Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) harus didorong.

Hambatan-hambatan investasi di sektor itu seperti soal jual-beli dengan PT. PLN harus dibantu pemerintah mengatasinya.

"Kadin sudah menyampaikan masalah hambatan investasi sektor energi itu ke Pemprov Sumut dan Pusat," katanya.

Pelaksana tugas Gubernur Sumut, HT Erry Nuradi sebelumnya, mengaku sudah mendengar keluhan soal investasi energi itu.

Khususnya dengan Peraturan Menteri (Permen) No. 17 Tahun 2013 Tentang Pembelian Tenaga Listrik oleh PT PLN (Persero) dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Fotovoltaik.

Permen itu membuat calon investor PLTS di Sumut ragu berinvestasi karena peraturan tersebut mengatur tentang pembelian tenaga listrik oleh PT PLN (Persero) dari PLTS Fotovoltaik untuk wilayah Sumut tidak boleh lebih dari dua MW.

Pewarta: Evalisa Siregar
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015