Sudah sepekan terakhir tidak ada lagi titik api yang terpantau lewat satelit"
Bengkulu (ANTARA News) - Hujan yang mengguyur wilayah Bengkulu dan sekitarnya dalam tiga hari terakhir telah membersihkan kabut asap dari kebakaran hutan dan lahan yang sempat menyelimuti daerah ini.

Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Bengkulu Risman Sipayung di Bengkulu, Senin, mengatakan, selain membersihkan kabut asap, hujan juga membuat titik api di wilayah ini menjadi nol.

"Sudah sepekan terakhir tidak ada lagi titik api yang terpantau lewat satelit," katanya.

Menurut Risman, empat hari sebelumnya warga di Kabupaten Lebong, Bengkulu masih mengeluhkan kabut asap di wilayah itu.

Kabut asap yang menyelimuti daerah itu menurut dia merupakan kiriman dari wilayah Provinsi Jambi yang berbatasan dengan kabupaten itu.

"Karena sepekan terakhir tidak ada lagi titik api jadi kalau masih ada asap dipastikan dari provinsi tetangga," ujarnya.

Sebelumnya empat wilayah kabupaten di Bengkulu terpapar kabut asap kiriman dari Provinsi Sumatera Selatan dan Jambi yakni Kabupaten Lebong, Rejanglebong, Kepahiang dan Bengkulu Tengah.

Kepala Seksi Observasi dan Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bengkulu, Sudiyanto mengatakan musim hujan di daerah ini lebih awal dari perkirakan yakni pertengahan Oktober 2015.

"Sudah tiga hari ini Bengkulu diguyur hujan meski belum merata di seluruh wilayah," kata Sudiyanto.

Ia mengatakan sejumlah wilayah yang sudah diguyur hujan antara lain sebagian wilayah Lebong, Rejanglebong, Mukomuko, Bengkulu Tengah dan Kota Bengkulu.

Prakiraan cuaca yang dirilis BMKG pada Senin (28/9) memprediksi seluruh wilayah di Bengkulu akan diguyur hujan dengan intensitas ringan hingga sedang.

Wilayah yang diguyur hujan yakni wilayah Manna, Kabupaten Bengkulu Selatan, Curup Kabupaten Rejanglebong, Argamakmur Kabupaten Bengkulu Utara, Bintuhan Kabupaten Kaur, Tais Kabupaten seluma, Mukomuko Kabupaten Mukomuko, Tubei Kabupaten Lebong dan Kepahiang, Kabupaten Kepahiang dan Kota Bengkulu.

Pewarta: Helti Marini Sipayung
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015