Jakarta (ANTARA News) - Indonesia Maritime Expo (IME) 2015 yang digelar 7-9 Oktober di Jakarta International Expo (JIEXPO) diikuti 320 peserta dan diperkirakan akan  dikunjungi lebih dari 9.500 profesional.

Acara tersebut didukung oleh Kementerian Pariwisata Indonesia, Industri Kapal dan Lepas Pantai Indonesia (IPERINDO), Industri Pemilik Kapal Indonesia (INSA), Asosiasi Coating Indonesia  (ASCOATINDO), Kementerian Perindustrian, Kementerian Transportasi dan Jaringan Pengusaha Nasional (JAPNAS).
 
"Dengan efektifnya Masyarakat Komunitas ASEAN (MEA) pada 2015 dan komitmen Presiden Jokowi untuk mempercepat pembangunan dermaga di Indonesia, sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, adalah krusial bagi para pelaku industri untuk bertemu dan memperkuat infrastruktur kemaritiman Indonesia," ujar James Boey, General Manager Reed Panorama Exhibitions penyelenggara IME 2015.

Siaran pers RPE menyebutkan IME disiapkan sebagai platform konferensi dan pameran terbesar di dunia yang memperkenalkan perubahan, pengetahuan dan peningkatan nilai bagi industri kemaritiman Indonesia.
 
IME edisi kelima tersebut rencananya akan dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli.
 
IME akan menggelar serangkaian konferensi bertema "Making Indonesia the Maritime Axis of the World"  (Membuat Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia).

Konferensi IME 2015 akan menyajikan para delegasi dengan wawasan yang sangat berarti  dan memberikan pemahaman mengenai tantangan yang akan dihadapi dalam mengembangkan Indonesia sebagai poros maritim dunia.
 
Tahun ini, para delegasi IME akan dapat belajar secara langsung mengenai dunia kemaritiman dan pasar offshore Indonesia dari para pakar industri baik di tingkat internasional maupun lokal.

Dalam diskusi bertema “IME Crossfire Discussion”, para panelis yang terdiri dari Rudiyanto, President Director, PT. Biro Klasifikasi Indonesia (BKI), Widihardja Tanudjaja, President Director, PT Berlian Laju Tanker TBK dan Alexander C. Setjadi, Executive Vice President, PT. Bank Danamon Indonesia, Tbk, akan membahas dinamika sektor industri lokal dan masa depan ekonomi negara dalam kaitannya dengan sektor kemaritiman, infrastruktur pelabuhan dan teknologinya. 

Diskusi tersebut  akan dipimpin oleh Sjaifuddin Muhammad Thahir, Senior Manager Corporate Communication, PT Biro Klasifikasi Indonesia (BKI).

Selain itu, dalam konferensi IME tersebut, Martin Bloem MA, Chief Executive Officer (CEO) Marstrat BV, juga akan berbicara mengenai ‘Strategi Titik Panas Maritim ‘(Maritime Hotspot Strategy) yang merupakan kolaborasi antara dua kekuatan utama dalam dunia kemaritiman: Belanda dan Indonesia, serta berbagai strategi untuk memajukan sektor kemaritiman Indonesia agar dapat bersaing secara global.
 
Kegiatan penting lainnya dalam  IME 2015 adalah diskusi tertutup berjudul "Satu Tahun Perjalanan Menuju Global Maritim Fulcrum (GMF)", yang akan diselenggarakan oleh KADIN dan Kedutaaan Belanda untuk Indonesia.

Konferensi ini bertujuan untuk mendiskusikan keberhasilan, kebutuhan dan peluang dalam membangun Indonesia sebagai 'Fulkrum' atau 'Titik Tumpu' Maritim Dunia.

Dalam acara tersebut, juga akan dibahas mengenai tantangan dan upaya mitigasi yang dapat dilakukan oleh aliansi kerjasama Maritim Belanda-Indonesia (Dutch-Indonesian Maritime Partnership) yang akan dibentuk.
 
Bersamaan dengan IME 2015, diselenggarakan pameran Indonesia Transport, Supply Chain & Logistics (ITSCL).

ITSCL  mendapatkan manfaat ganda berupa networking yang lebih luas dan kesempatan belajar dari semua aspek rantai nilai mulai dari sektor kemaritiman hingga logistik. Informasi lebih lengkap ada di http://www.transport-supplychain-logistics.co.id/.
 
Peserta pameran IME di antaranya adalah perusahaan pelayaran, jasa pelayaran dan jasa terkait lainnya, terminal kontainer, manajemen pelabuhan dan juga perusahaan perbankan dan konsultasi hukum yang datang dari Norwegia, Jerman, Belanda, Tiongkok, Korea Selatan, Indonesia, Jepang, Malaysia, Singapura, dan Inggris. 

Perusahaan-perusahaan yang akan hadir di IME 2015 di antaranya adalah ABB, Class NK, DNV GL, Wartsila, Daihatsu dan Shell.

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015