Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berencana membangun Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) di sebanyak 150 lokasi yang tersebar di wilayah ibu kota pada 2016.

"Kalau tahun ini kita mau bangun 60 RPTRA di Jakarta, maka tahun depan kita akan memperbanyak lagi, yaitu sampai 150 RPTRA. Pembangunannya kita kebut terus," kata Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu.

Menurut dia, hingga akhir tahun 2015, di Jakarta akan ada 60 RPTRA yang terrsebar di lima wilayah. Saat ini, empat RPTRA di antaranya sudah diresmikan, sedangkan sisanya masih dalam tahap pembangunan.

"Untuk saat ini, kita sedang fokus membangun RPTRA di 56 lokasi di Jakarta. Kami targetkan pembangunan semua RPTRA itu sudah rampung pada November atau Desember tahun ini," ujar Basuki.

Sementara itu, terkait rencana pembangunan 150 RPTRA pada tahun depan, Gubernur mengatakan telah memberikan instruksi kepada seluruh satuan kerja perangkat daerah (SKPD) DKI agar menyiapkan pembelian lahan mulai tahun ini.

"Dengan demikian, tahun depan bisa segera dilakukan pembayarannya oleh pihak swasta dan langsung dilanjutkan dengan proses pembangunan. Biaya pembangunan satu RPTRA diperkirakan sebesar Rp700 juta," tutur Basuki.

Dia mengungkapkan pembangunan RPTRA sama sekali tidak menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI, melainkan dana dari program sosial perusahaan swasta atau Corporate Social Responsibility (CSR).

"Dengan adanya CSR, kita bisa mengetahui harga satuan untuk pembangunan satu RPTRA. Karena jika semua dianggarkan melalui APBD bisa mencapai Rp3 hingga Rp5 miliar," ujarnya.

Karena menggunakan dana CSR, sambung dia, maka pihak perusahaan pun dipersilakan untuk memasang logo perusahaan di tiap-tiap RPTRA yang dibangun.

Pewarta: Cornea Khairany
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015