... sekarang ini jumlah kapal yang akan dibangun masih belum pasti atau berada pada kisaran 3.000-4.000 kapal...
Jakarta (ANTARA News) - PT PAL Indonesia (Persero) siap mendukung program Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) guna membangun ribuan kapal tangkap ikan untuk nelayan di berbagai daerah di Tanah Air.

"PT PAL siap melaksanakan penugasan sebagai koordinator utama, khususnya dalam aspek pembangunan dan pengawasan kapal," kata Direktur Utama PT PAL Indonesia, M Firmansyah Arifin, dalam acara pertemuan dan dialog Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, dengan pengusaha galangan kapal di Jakarta, Rabu.

Arifin memaparkan, sekarang ini jumlah kapal yang akan dibangun masih belum pasti atau berada pada kisaran 3.000-4.000 kapal.

PT PAL Indonesia di Surabaya, ujar dia, telah memiliki standar kualitas serta manajemen perencanaan untuk pembangunan proyek baik domestik maupun internasional secara serial atau berantai. Selain itu, lanjutnya, PT PAL telah dipercaya menerima penugasan sebagai integrator utama pembangunan alutsista.

"PT PAL punya pengalaman membangun kapal penangkap ikan yang beroperasi di kawasan laut internasional," ujarnya.

Ia mengemukakan, PT PAL sebagai koordinator utama menggandeng berbagai pihak serta menetapkan rancangan yang telah terbukti guna mendukung pembangunan kapal, menyiapkan dokumen tender dan pelaksanaan tender untuk pengadaan material, serta peralatan dan pembangunan kapal.

Program tersebut, ujar dia, kurang lebih melibatkan sekitar 200 galangan kapal dan pihaknya mengingatkan kepada KKP guna memenuhi aspek kelaikan operasi dalam proses penyusunan konsep desain kapal nelayan tersebut, perlu dilibatkan para pengguna atau nelayan.

"Perbedaan minor kalau kita abaikan maka pengguna tidak terima. Kapal di Lamongan tidak akan sama (spesifikasinya) dengan kapal di sibolga. Bisa saja GT (gross tonnage) sama tetapi bisa terjadi perbedaan karena wilayah yang berbeda," tutur Firmansyah.

Pada saat ini, lanjutnya, diharapkan pada bulan Oktober-November menghasilkan prototipe yang dijadikan masukan untuk mekanisme katalog elektronik. 

Ia juga menginginkan agar proyek itu memberikan dampak kepada peningkatan perekonomian nasional, maka penggunaan produk-produk dalam negeri menjadi prioritas utama dengan melibatkan industri swasta nasional dan BUMN.

Terkait skema pendanaan, ujar dia, pihaknya telah menyiapkan skema pendanaan antara KKP dan lembaga keuangan perbankan yang ada, sehingga aliran dana tidak melewati PT PAL.

"Dukungan perbankan nasional sangat diperlukan agar tidak terjadi gap antara pembayaran dan modal kerja," tukasnya.

Sementara itu, Pudjiastuti mengatakan, dengan keterbukaan dan transparansi dalam program pengadaan kapal selaras dengan misi untuk menjadi poros maritim dunia dan sudah seharusnya program ini menjadi program nasional.

Pudjiastuti menginginkan pada bulan Januari 2016 proses tender sudah selesai sehingga PT PAL juga sudah siap untuk membangun.

Pewarta: Muhammad Rahman
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015