Di bawah rancangan Iraola, Bournemouth menjadi tim yang sulit dikalahkan

Jakarta (ANTARA) - Lupakan dulu upaya Arsenal mengukuhkan diri sebagai tim terkuat Liga Premier sejauh ini atau usaha Manchester United menyeruak ke empat besar.

Mari simak sepak terjang Bournemouth yang bersama Sunderland menjadi dua tim biasa-biasa, namun tengah mengguncang kemapanan Liga Premier Inggris.

Walau sudah berdiri sejak 126 tahun lalu, Bournemouth baru bergabung dengan Liga Premier pada musim 2015-2016 setelah menjuarai Liga Championship pada 2015.

Di bawah asuhan Eddie Howe yang kini menangani Newcastle United, Bournemouth bertahan selama lima musim, bahkan finis peringkat kesembilan pada 2018. Tapi kemudian terdegradasi ke Liga Championship pada 2020.

Dua musim tanpa Liga Premier, mereka promosi kembali ke liga elite Inggris itu pada 2022.

Finis urutan ke-15 pada 2023, di bawah asuhan pelatih Andoni Iraola, Bournemouth tuntas di urutan ke-12 pada 2024, dan kesembilan tahun lalu, jauh di atas Manchester United yang nyaris terdegradasi.

Kini, dengan arsitektur permainan masih di bawah rancangan Iraola, Bournemouth menjadi tim yang sulit dikalahkan. Mereka kini tepat di bawah Arsenal yang memuncaki klasemen Liga Premier setelah sembilan kali bertanding.

Jika Manchester City, Manchester United, Liverpool, dan Chelsea telah kalah minimal tiga kali dalam pertandingan liga musim ini, maka Bournemouth hanya pernah sekali mengalami kekalahan.

Catatan itu hanya bisa disamai Arsenal, tapi The Gunners tentu lebih dahsyat karena memenangkan hampir semua dari delapan laga lainnya.

Satu-satunya kekalahan yang diderita Bournemouth dalam pertandingan liga musim ini adalah ketika melawan Liverpool.

Itu adalah laga pertama dari total sembilan pertandingan yang sudah dijalani Bournemouth.

Tapi sejak dikalahkan 2-4 oleh Liverpool di Anfield pada 16 Agustus, belum ada lagi tim yang mengalahkan Bournemouth.

Sepanjang musim ini Bournemouth bertanding bak banteng ketaton, lari sana lari sini, menginvasi ruang permainan lawan, dan mengubah daerah permainan sendiri sebagai benteng yang sulit ditembus lawan.

Bukan itu saja, dalam enam dari sembilan pertandingan pertamanya, Bournemouth selalu menjadi tim yang dominan mengatur lalu lintas bola.

Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.