Guangzhou (ANTARA News) - Seorang nelayan tewas dan sebanyak 16 orang lagi hilang saat Topan Mujigae, topan ke-22 tahun ini, memasuki daratan di Provinsi Guangdong di Tiongkok Selatan pada Minggu (4/10).

Hingga pukul 19.30 waktu setempat, 35 kasus kapal terdampar dan terseret arus telah dilaporkan di lepas pantai Kota Zhangjiang. Sebanyak 117 nelayan telah diselamatkan dan 16 orang masih belum ditemukan, kata pusat pertolongan kelautan Zhanjiang.

Tiga orang tewas dan sebanyak 80 orang lagi cedera saat tornado menerjang Kabupaten Shunde, Kota Foshan pada Minggu sore, kata pemerintah kota praja.

Topan itu, yang membawa angin puting beliung dan hujan lebat, menerjang Kota Pantai Zhanjiang sekitar pukul 14.10 waktu setempat, dengan angin berkecapatan 50 meter per detik, kata badan meteorologi provinsi.

Topan tersebut berada di Kabupaten Hepu di Wilayah Otonomi Guangxi Zhuang, yang bertetangga, pada pukul 20.00 waktu setempat dan bergerak ke arah barat-laut ke Kota Besar Qinzhou dan Nanning pada akhir pekan, sebagaimana laporan Xinhua, di Jakarta, Senin pagi.

Topan diperkirakan menerjang sampai Senin di Guangdong Barat dan Delta Sungai Pearl.

Markas bantuan kemarau dan pemantau banjir di Guangdong menaikkan peringatan tanggap darurat topannya jadi tingkat paling tinggi pada pukul 09.00 waktu setempat.

Hingga pukul 21.00 waktu setempat, topan itu mengakibatkan listrik padam di banyak wilayah di Kota Zhanjiang, tempat pasokan air juga terputus di banyak daerah.

Lebih dari8 24.000 pekerja pemelihara listrik di Guandong siap menangapi kemungkinan listrik padam akibat topan itu, kata Perusahaan Pembangkit Listrik Tiongkok Selatan.

Lebih dari 500 wisatawan telah terjebak di Pulau Fangji, objek wisata terkenal yang dioperasikan oleh Kota Maoming, kata kantor penanganan banjir, kemarau dan topan di kota tersebut.

Pemerintah telah mulai mengungsikan wisatawan dari pulau itu pada Sabtu (3/10), tapi operasi itu terganggu akibat angin kencang. Sisa wisatawan dipindahkan ke beberapa hotel tanpa dpungut biaya tambahan.

Pasokan listrik, air dan saluran telekomunikasi di berbagai hotel tidak terpengaruh. Lebih dari 130 pekerja darurat dan selusin polisi mengurus wisatawan.

Fangji telah menghentikan semua kegiatan hiburang di laut dan memperketat pemeriksaan di daerah yang berbahaya.

Karena topan tersebut menerjang berbarengan dengan Hari Libur Nasional selama satu pekan di Tiongkok, banyak wisawatan yang pergi ke Wilayah Guangdong dan Guangxi harus mengubah rencana mereka.

Guangdong telah menghentikan kegiatan jalan-jalan dan rekreasi di laut, seperti memancing. Guangxi menutup beberapa objek wisata terkenal, termasuk Pulau Weizhou, pulau gunung berapi terbesar di negeri tersebut. Tempat itu biasanya menarik puluhan ribu wisawatan selama masa liburan.

"Angin sangat kencang di pulau ini, dengan hujan sangat lebat," kata seorang pemilik hotel di pulau tersebut. "Penduduk lokal masih berada di pulau, tapi wisatawan telah diungsikan."

Guangxi juga menghentikan layanan 11 kereta ekspres yang beroperasi di sepanjang pantai, selama 12 jam mulai Minggu siang, dan menghentikan penjualan tiket kereta sampai Senin siang.

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2015