Undangan khusus ini merupakan upaya Pemerintah Indonesia meningkatkan kerja sama bisnis dengan para pengusaha Afrika Selatan,"
Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah memberikan fasilitas bebas visa kunjungan selama 30 hari kepada kurang lebih sebanyak 130 pengusaha asal Afrika Selatan yang tergabung dalam National Federated Chamber of Commerce and Industry (NAFCOC) yang diundang secara khusus untuk menghadiri Trade Expo Indonesia (TEI) 2015 pada 21-25 Oktober 2015.

"Undangan khusus ini merupakan upaya Pemerintah Indonesia meningkatkan kerja sama bisnis dengan para pengusaha Afrika Selatan," kata Kepala Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Johannesburg, Pontas Parsaroan Tobing, dalam siaran pers yang diterima, Senin.

Kurang lebih sebanyak 130 pengusaha Afrika Selatan tersebut telah melakukan pertemuan bisnis bersama Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia beberapa waktu lalu.

Di dalam pertemuan tersebut para pengusaha Afsel diundang khusus menghadiri TEI 2015 di Jakarta dan pemerintah Indonesia memberikan fasilitas bebas visa kunjungan selama 30 hari.

Dalam pertemuan tersebut juga menghasilkan dokumen nota kesepahaman (MoU) antara Kadin dengan NAFCOC. Penandatanganan MoU dilakukan Ketua Umum Kadin Suryo Bambang Sulisto dan Ketua NAFCOC Lawrence Mavundla.

"MoU tersebut diharapkan memberi pemahaman baru dalam meningkatkan bisnis, perdagangan dan investasi, serta hubungan erat antara Indonesia dan Afsel di masa depan, juga pemanfaatan semua potensi yang baik antara kedua negara," kata Pontas.

Afrika Selatan merupakan negara tujuan ekspor penting bagi Indonesia. Berdasarkan data World Trade Atlas, Indonesia menduduki peringkat ke-27 sebagai eksportir di Afsel dengan total perdagangan kedua negara yang mencapai sebesar 1,21 miliar dolar AS pada 2014.

Selama ini, Afsel mengimpor minyak sawit, karet, kopi, kertas, motor mobil, keramik, alas kaki, dan peralatan pertanian dari Indonesia.

"Selain produk yang selama ini telah diimpor Afsel, kami berharap di arena TEI 2015 nanti, para pengusaha Afsel dapat mengimpor lebih banyak produk unggulan Indonesia lainnya," ujar Pontas.

Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015