Jakarta (ANTARA News) - Indonesia dan Jerman memamerkan inovasi terbaru dalam sektor teknologi, sains, kesehatan, dan teknik sebagai bentuk kerja sama yang terjalin sejak lama.

"Kerja sama ilmiah antara Jerman dan Indonesia sudah dimulai sejak 1960-an saat terjadi pertukaran ilmuwan antarkedua negara. Hubungan ini semakin berkembang dan mencakup berbagai sektor, mulai dari analisis lanskap ilmiah di Indonesia hingga bioteknologi, dari ilmu sosial hingga penelitian kelautan," kata Duta Besar Jerman untuk Indonesia Georg Witschel pada pembukaan pameran di Museum Nasional di Jakarta, Senin.

Georg mengatakan kerja sama yang dibangun antara Indonesia dan Jerman dapat meningkatkan pemanfaatan keanekaragaman hayati, yang sampai saat ini baru mencapai 4,2 persen.

Sementara itu, penasihat bidang sains dan teknologi Kedutaan Besar Jerman Michael Rottman mengatakan pameran bertema "Foresting Ideas" ini memiliki target utama, antara lain menampilkan sains dan penelitian di Jerman yang mewujudkan keunggulan ilmiah, inovasi dan kesuksesan ekonomi.

Keunggulan ini pun ditempuh melalui jalur yang dihasilkan oleh interaksi dan sinergi di bidang ilmiah serta kerja sama independen antara pendidikan, sains dan bisnis.

Selain itu, pengunjung juga dapat melihat gambaran kerja sama dan pemain terpenting di dalamnya, yakni lembaga penelitian dan berbagai perusahaan Jerman papan atas.

Sebelumnya, kerja sama Indonesia dan Jerman lebih difokuskan terhadap bidang penerbangan dan pembuatan pesawat terbang, namun sekarang mengarah pada isu lingkungan, seperti bioteknologi, teknologi ramah lingkungan dan pemanfaatan keanekaragaman hayati.

Selain pameran yang berlangsung pada 5-15 Oktober 2015, pengunjung juga bisa mengikuti lokakarya yang di dalamnya terdapat diskusi tentang kerja sama bilateral di bidang penelitian keanekaragaman hayati, ilmu kelautan dan topik lainnya.

Berbagai perusahaan besar dari Jerman yang sudah lama aktif di Indonesia turut memamerkan inovasi dan teknologi mereka serta adanya lembaga penelitian besar yang membuka peluang keeja sama dengan lembaga di Indonesia.

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015