Jakarta (ANTARA) - Kepala Pelatih Tunggal Putri Utama PBSI Imam Tohari mengatakan penampilan Putri Kusuma Wardani di BWF World Tour Super 500 Hylo Open 2025 menunjukkan perkembangan positif meski masih menyisakan sejumlah aspek yang perlu dibenahi, termasuk konsistensi.

Putri mencapai final di Saarbrücken, Jerman, sebelum takluk dari wakil Denmark Mia Blichfeldt 11-21, 21-7, 12-21.

“Secara keseluruhan saya melihat adanya peningkatan dari sisi teknik, fisik, dan strategi bermain Putri sepanjang 2025, meski performanya masih belum konsisten,” kata Imam dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Selasa.

Imam mengungkapkan pengalaman tampil pada partai puncak menjadi momentum penting bagi Putri untuk menempa mental bertanding di level tinggi.

Tekanan laga final, menurut dia, masih memengaruhi fokus sang pemain yang kemudian berdampak pada meningkatnya kesalahan sendiri.

Baca juga: Putri KW jadikan tur Eropa modal hadapi turnamen elite berikutnya

“Untuk Hylo Open ini, performanya masih kurang maksimal karena fokusnya di lapangan kadang hilang. Padahal peluang juara terbuka cukup besar, terlebih rekor pertemuan sebelumnya seimbang dan pertemuan terakhir dimenangkan Putri. Tapi partai final tentu berbeda, tensinya lebih tinggi bagi semua pemain,” ujarnya menambahkan.

Meski gagal membawa pulang gelar, posisi runner-up di turnamen level Super 500, kata Imam, menjadi indikator Putri sedang berada dalam jalur perkembangan yang tepat.

Imam menegaskan masih ada sejumlah aspek yang akan dipoles guna mempersiapkan Putri menghadapi agenda besar ke depan.

“Dari segi teknik, bola-bola atas terutama smash perlu ditingkatkan variasinya. Dari sisi fisik, speed dan power harus lebih baik lagi. Yang paling penting, kami akan meningkatkan fokus Putri di lapangan,” kata Imam.

Baca juga: Jonatan Christie: Dua gelar di tur Eropa melebihi ekspektasi

Baca juga: Jonatan Christie juara Hylo Open 2025

Pewarta: Muhammad Ramdan
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.