Sidoarjo, Jawa Timur (ANTARA) - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memperkuat peran strategis dalam peningkatan kompetensi, inovasi, dan standardisasi untuk memastikan keberlanjutan dan daya saing industri alas kaki Indonesia melalui Balai Pemberdayaan Industri Persepatuan Indonesia (BPIPI) di Sidoarjo, Jawa Timur.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan bahwa pembangunan Gedung BPIPI di Kabupaten Sidoarjo merupakan langkah nyata Kemenperin dalam memajukan industri dalam negeri.
"Pembangunan ini mengedepankan fungsi BPIPI sebagai balai yang berperan dalam peningkatan kompetensi, standardisasi dan daya saing industri alas kaki Indonesia, serta merupakan salah satu contoh pelaksanaan kebijakan Strategi Baru Industrialisasi Nasional (SBIN) oleh Kementerian Perindustrian," kata Agus saat peresmian gedung baru BPIPI di Sukodono, Sidoarjo, Selasa.
Agus menyebutkan bahwa industri alas kaki di Indonesia, yang merupakan bagian dari sektor Industri Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki tersebut, didominasi oleh pelaku industri skala kecil dan menengah (IKM).
Baca juga: BKPM: Inovasi bikin sektor sepatu dan alas kaki semakin kompetitif
Menurutnya, dengan potensi industri dalam negeri yang besar, industri alas kaki nasional juga memiliki potensi pasar lokal maupun global yang harus dimaksimalkan.
Agus menilai hal tersebut ditunjukkan dengan kinerja ekspor alas kaki nasional pada periode Januari hingga Agustus 2025 tercatat sebesar 5,16 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau setara dengan Rp86,2 triliun, tumbuh 11,89 persen dibandingkan pada periode yang sama tahun 2024 sebesar 4,61 miliar dolar AS atau setara dengan Rp69,49 triliun.
Agus berharap keberadaan BPIPI dapat membuat para pelaku industri persepatuan, untuk mampu menghasilkan produk yang berkualitas, inovatif, dan berorientasi ekspor guna memperkuat posisi Indonesia sebagai salah satu pusat produksi alas kaki dunia.
Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah/Fahmi Alfian
Editor: Zaenal Abidin
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.