Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Helvi Moraza mengungkapkan pengembangan platform sistem satu data terintegrasi atau SAPA UMKM kini memasuki tahap integrasi data serta penyusunan klaster pelaku usaha, dan ditargetkan rampung pada Desember 2025.

Helvi mengatakan proses ini melibatkan berbagai pihak, mulai dari pemerintah daerah, kementerian dan lembaga, hingga institusi perbankan.

“Aplikasi SAPA UMKM sekarang lagi integrasi dan minta masukan dari yang mengisi klaster-klasternya. Karena ada dari pemda, kementerian dan lembaga, juga dari lembaga perbankan. Jadi sedang penyusunan klaster,” kata Helvi di Jakarta, Rabu.

Klasterisasi ini mencakup kategori usaha, skala produksi, akses pembiayaan, hingga potensi pengembangan. Dengan pendekatan ini, pemerintah berharap dapat merancang kebijakan yang lebih adaptif dan responsif terhadap kebutuhan masing-masing kelompok UMKM.

Baca juga: Pemerintah perketat pengawasan KUR tanpa agunan di bawah Rp100 juta

Kementerian UMKM menargetkan aplikasi SAPA UMKM dapat rampung dan diluncurkan pada Desember 2025. Setelah itu, SAPA UMKM akan menjadi basis data utama dalam pengambilan kebijakan dan pelaksanaan program pemberdayaan UMKM di seluruh Indonesia.

Platform SAPA UMKM, yang dikembangkan sejak awal tahun ini, dirancang sebagai sistem terintegrasi yang menghubungkan berbagai program kemudahan, pelindungan, dan pemberdayaan dari pemerintah maupun mitra nonpemerintah.

Melalui platform ini, pelaku usaha yang terdaftar akan memperoleh Kartu Usaha yang memungkinkan akses terhadap berbagai fasilitas dan insentif untuk memperkuat usaha dan meningkatkan produktivitas.

Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Zaenal Abidin
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.