Jakarta (ANTARA News) - Perusahaan aplikasi Go-Jek resmi meluncurkan layanan terbarunya yang disebut Go-Box.

"Go-Box pada dasarnya mengadopsi model bisnis yang sama persis seperti Go-Jek.Kami bekerja sama dengan para penyedia layanan logistik dan pemilik mobil bak (pickup), mobil boks, truk engkel, dan truk engkel boks untuk melayani kebutuhan masyarakat khususnya para pengusaha akan jasa layanan angkut antar barang dalam jumlah besar," kata CEO Go-Jek Indonesia, Nadiem Makarim di gelaran pameran Indonesia Transport Supply Chain & Logistic (ITSCL) 2015 di Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu.

Untuk memesan, calon pengguna bisa melakukan lewat aplikasi Go-Jek yang sudah terupdate versi terbaru dan memesan mobil boks sesuai banyaknya barang yang akan diangkut dan memasukkan data pengiriman.

Untuk sementara, layanan baru bisa dinikmati di empat kota besar di Indonesia: Jakarta, Bandung, Surabaya dan Bali.

Untuk mobil pickup, biaya per kilo meternya adalah Rp7.000 dengan minimum jarak pengiriman 10 kilo meter atau sekitar Rp170.000.

Sementara untuk mobil boks, per kilo meter dipatok harga Rp9.000 dengan minimum harga adalah Rp210.000. Truk engkel biaya pengiriman per kilo meter Rp10.000 dengan minimum pemesanan Rp300.000. Sementara untuk truk paling besar atau engkel boks biaya pengiriman per kilo meter Rp12.000 dengan minimum pemesanan Rp370.000.

Untuk pengiriman jarak jauh lebih dari 25 kilo meter maka dikenakan biaya mulai dari Rp4.000 per kilo meter.

Dalam kesempatan yang sama, pimpinan Go-Box, Raditya P Wibowo mengatakan, hingga saat ini sudah banyak pengguna Go-Box meski baru tiga hari aktif.

"Kebanyakan pengguna Go-Box sejauh ini adalah yang pindah kos atau para pebisnis kecil, UMKM yang butuh mendistribusikan produk. Kami melayani multi-dropping hingga ke 15 titik. Untuk pengriman barang, tersedia asuransi maksimal hingga Rp10 juta, kalau ternyata harga barang lebih dari itu, maka di aplikasi sudah tersedia pilihan coverage tambahan," kata Raditya.

Go-Box menyediakan promo hingga 20 persen untuk setiap pemesanan selama satu bulan. "Promo ke depan bisa saja berubah, makanya pantau saja medsos kami," kata Raditya.

Saat ini tercatat sudah ada lebih dari 85 perusahaan perusahaan layanan logistik yang bergabung dengan Go-Box dan 3.500 driver sudah mendaftar.

Raditya mengatakan, Go-Box mampu menekan biaya distribusi bisnis karena harga yang ditawarkan lebih murah sekitar 30 persen dibanding jasa serupa.

Go-Box sendiri memperoleh keuntungan dengan sistem bagi hasil dengan driver melalui tarif jarak.

"Sistem tarif di sini ada dua, tarif fixed uang jalan dan tarif berdasarkan jarak berapa kilo meter, kita ambil 25 persen dari tarif jarak saja, jadi kalau dibanding nilai keseluran order sekitar 15-20 persen tergantung jarak," kata Raditya.

Hingga akhri Oktober ditargetkan jumlah driver yang bergabung mencapai 5.000 dengan jumlah order 1,5 hingga dua order per hari.

"Kita bukan perusahaan logistik tapi perusahaan aplikasi, kami hanya memfasilitasi. Kami ingin menjadi nomor satu aplikasi untuk seluruh on-demand service yang dibutuhkan pelanggan. Untuk Go-Box, kami jamin barang akan sampai dalam waktu 60 menit untuk layanan di dalam Jakarta, semakin banyak fleet pasti akan semakin cepat, bisa 15 menit," pungkas Nadiem yang berharap pertumbuhan order rata-rata Go-Box bisa mengungguli Go-Jek yakni di atas 138 persen tiap bulannya.

Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015