Surabaya (ANTARA News) - Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Yuddy Chrisnandi memuji pelayanan publik dan reformasi birokrasi yang selama ini berjalan di Pemerintah Kota Surabaya.

"Selama lima tahun terakhir ini tingkat disiplin, roadmap reformasi birokrasi dan pelayanan publik di Surabaya semakin bagus," kata Menpan Yuddy Chrisnandi usai mengikuti upacara Bendera memperingati Hari Jadi ke-70 Pemprov Jatim di Balai Kota Surabaya, Senin.

Menurut dia, besar kecilnya kelembagaan yang dibutuhkan untuk melayani hampir 3 juta jiwa warga Kota Surabaya, termasuk berapa personel yang dibutuhkan dan formasi jabatannya seperti apa, ini yang menurutnya masih perlu disinkronkan.

Sehingga, lanjut dia, nantinya sumber daya manusia (SDM) yang ada sesuai dengan kebutuhan pelayanan masyarakat. "Kelembagaan yang ada benar-benar menjangkau pelayanan masyarakat tidak terlalu besar dan juga tidak ada kekurangan," katanya.

Yuddy mengatakan Pemkot Surabaya telah menjadi percontohan pelayanan publik prima bagi 57 kabupaten kota di Indonesia dengan pertimbangan Kota Surabaya dinilai mampu memberikan pelayanan publik yang baik, hingga muncul kepercayaan yang tinggi.

"Jika ada kepercayaan masyarakat, maka iklim kondusif akan tercipta. Dampaknya, pada kemakmuran masyarakat, karena orang bisa bekerja dengan baik," katanya.

Mengenai indeks persepsi korupsi di Kota Surabaya, Yuddy Chrisnandi menerangkan menurun drastis. Hal itu bisa ditunjukkan dengan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah yang baik.

Ia mengatakan pengelolaan sistem pemerintahan di lingkungan pemerintah kota yang baik karena faktor kepemimpinan yang baik. "Jika leadership baik mampu menurunkan ke bawah, maka disiplin ke bawah juga akan baik," ujarnya.

Untuk meciptakan tata kelola pemerintahan yang baik, selain faktor kepemimpinan, manajemen pengawasan yang berkesinambungan akan mampu menjaga tata kelaola organisasi berjalan baik.


Namun sebaliknya, apabila kepemimpinannya kurang bagus, sistem yang berjalan di tingkat bawah pasti amburadul. "Jika di atasnya (pimpinan) ngawur, sistem ke bawah pasti amburadul," katanya.

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015