Makassar (ANTARA News) - Sebanyak enam ribu buah benda pusaka dari kerajaan se-Nusantara dipamerkan di Gedung MULO, Jalan Sungai Saddang, Makassar Sulawesi Selatan.

"Pameran ini sekali setahun biasanya kita gelar dalam menyambut tahun Baru Islam tepatnya satu Muharram 1437 Hjiriyah. Selain itu merupakan adat istiadat kami dari Bugis-Makassar agar tetap dijaga," kata Ketua Pameran, Al Kausar, Rabu.

Ia meyebutkan pameran ini dilaksanakan Yayasan Pendidikan Al Kalam berupa benda antik zaman dulu seperti badik, keris, tombak, parang, poke, perisai dan beberapa jenis benda pusaka lainnya.

Benda pusaka tersebut kata dia, berasal dari berbagai kerajaan di nusantara yakni kerajaan di Kalimantan, Pulau Jawa, Nusa Tenggara Barat, Sumatera serta kerajaan yang berada di provinsi bagian timur Indonesia.

"Ini sebagai upaya kita melestarikan peninggalan nenek moyang serta menjaga kebudayaan agar tidak pudar dimakan zaman. Kami berharap dengan pameran ini anak muda akan kembali sadar pentingnya mempelajari sejarahnya dan asal mereka sendiri," jelasnya.

Kendati saat ini generasi muda tidak bisa dipungkiri banyak yang lebih mengutamakan dan meniru budaya barat seakan melupakan budaya sendiri bahkan secara perlahan peninggalan budaya malah diklaim bangsa lain, lanjutnya, itulah alasan pameran ini dilaksanakan.

Kausar menambahkan dengan pameran benda pusaka tersebut pemuda akan mengetahui sejarah perjalanan panjang bduaya masa lampau hingga menuju kemerdekaan yang dilakukan pendahulu memerdekakan Indonesia.

"Pameran ini kita buka sampai kamis besok, rencananya akan banyak siswa dan mahasiswa datang kemari untuk menyaksikan langsung benda pusaka yang sangat berperan di masa lampau. Harapannya generasi muda bisa mendapatkan ilmu dan pengetahuan selama pameran ini dilaksanakan," tambahnya. 

Pewarta: Darwin Fatir
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015