Kita mesti memajukan langkah kita sepanjang jalan ini sejauh-jauhnya sehingga kita bisa benar-benar mencapai tujuan kita
Washington (ANTARA News) - Beberapa kepala negara bersama para pemimpin negara bagian, kota dan korporasi mengeluarkan pernyataan bersama untuk menyerukan pengadopsian secara lebih luas kebijakan perdagangan karbon menjelang KTT Iklim PBB di Paris Desember nanti.

Kanselir Jerman Angela Merkel, Presiden Filipina Benigno Aquino III dan Presiden Prancis Francois Hollande menjadi di antara pemimpin dunia yang menyampaikan pernyataan bersama melalui Bank Dunia untuk mendesak pemerintah-pemerintah dan kalangan bisnis membentuk pasar karbon dan pajak emisi karbon.

Wakil-wakil dari 190 negara bertemu di Bonn, Jerman, pekan ini, untuk pembicaraan putaran akhir mengenai bahasa kesepakatan perubahan iklim global.

Kesepakatan global ini mengharuskan negara-negara maju dan berkembang mengadopsi kebijakan mengatasi emisi karbon.

Rancangan kesepakatan yang akan disepakati di Paris ini mengecualikan bahasa harga karbon karena beberapa negara menentang penggunaan pasar dalam mengatasi perubahan iklim.

"Kita mesti memajukan langkah kita sepanjang jalan ini sejauh-jauhnya sehingga kita bisa benar-benar mencapai tujuan kita," kata Kanselir Angela Merkel.

Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim menyatakan dukungan besar bagi perdagangan karbon adalah sudah sangat mendesak.

Manakala Uni Eropa terus menyempurnakan skema perdagangan emisinya sendiri dan emiter terbesar dunia, Tiongkok, malah meluncurkan pasar karbon nasionalnya sendiri tahun depan, beberapa negara dan perusahaan mendesakkan kesepakatan iklim lewat PBB untuk menciptakan aturan yang memampukan perdagangan karbon internasional, demikian Reuters.

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015