Jakarta (ANTARA News) - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) membukukan penyaluran kredit periode September 2015 sebesar Rp29,23 triliun atau naik sekitar 12,07 persen dibandingkan periode sama tahun lalu.

Direktur Bisnis Menengah dan Korporasi Bank Jatim, Suudi di Jakarta, Selasa, mengatakan bahwa kontribusi poertumbuhan terbesar kredit berasal dari kredit komersil sebesar Rp6,59 triliun, diikuti oleh kredit konsumer sebesar Rp17,94 triliun, dan kredit UMKM sebesar Rp4,71 triliun.

"Diharapkan, gairah kebijakan-kebijakan pemerintah yang telah dikeluarkan dapat mendorong kredit lebih baik lagi," ujarnya.

Dari komposisi tersebut, ia mengemukakan, pertumbuhan terbesar di kredit komersial didominasi oleh kredit sindikasi yang naik sebesar 42,54 persen, dengan total sebesar Rp1,31 triliun.

Sedangkan pada kredit sektor UMKM, lanjut dia, pertumbuhan terbesar dicatat dari kredit mikro yang naik 197,66 persen, yaitu dengan total sebesar Rp491 miliar dan diikuti oleh pundi kencana yang naik 54,89 persen, dengan total kredit Rp1,16 triliun.

Di periode September 2015 ini, Suudi juga mengemukakan perolehan dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp43,75 triliun, naik 22,55 persen dibandingkan periode sama tahun lalu, serta pendapatan bunga sebesar Rp3,48 triliun, juga naik 18,60 persen.

"Kontribusi giro menjadi penyumbang angka tertinggi dalam pertumbuhan DPK, sebesar Rp19,58 triliun disusul deposito sebesar Rp13,93 triliun dan tabungan Rp10,24 triliun," paparnya.

Ia menambahkan bahwa pertumbuhan kinerja Bank Jatim periode September 2015 juga tercermin dari rasio keuangan di atas rata-rata "benchmark, antara lain rasio tingkat kecukupan modal (CAR) sebesar 19,02 persen, "return on assets" (ROA) sebesar 2,80 persen, "return on equity" (ROE) sebesar 16,93 persen, dan marjin bunga bersih (NIM) sebesar 6,56 persen.

Kendati demikian, di tengah kondisi ekonomi Indonesia yang sedang melambat mempengaruhi kinerja laba perseroan pada kuartal ketiga 2015 ini. Laba bersih Bank Jatim menurun sekitar 6,19 persen menjadi Rp 696 miliar.

"Namun, Bank Jatim berharap laba bersih tetap bisa naik menjadi 15-18,8 persen hingga akhir tahun ini," kata Suudi.
(T.KR-ZMF/B/A026/B/A026) 20-10-2015 15:17:49

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015