Diversifikasi pengolahan ikan itu misalnya dikembangkan dalam bentuk nuget ikan, keripik kulit ikan, presto, serta otak-otak ikan."
Yogyakarta (ANTARA News) - Dinas Kelautan dan Perikanan Daerah Istimewa Yogyakarta mendorong masyarakat agar gemar makan ikan.

"Kebiasaan gemar makan ikan masih perlu didorong mengingat tingkat konsumsi ikan masyarakat DIY sampai sekarang masih rendah," kata Kepala Bidang Perikanan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) DIY, Suwarman Partosuwiryo di Yogyakarta, Selasa.

Ia mengatakan, tingkat konsumsi ikan masyarakat DIY tergolong cukup rendah dibandingkan rata-rata konsumsi ikan nasional.

Pada 2014 konsumsi ikan masyarakat DIY mencapai 21,15 kilogram per kapita pertahun. Angka itu masih jauh dibanding angka nasional yang telah mencapai 36,27 kilogram per kapita pada tahun yang sama.

Padahal, ia mengatakan, omega tiga yang terkandung dalam ikan memiliki manfaat yang besar bagi kesehatan, dan pertumbuhan anak-anak.

"Kebiasaan makan ikan juga bisa meningkatkan kecerdasan," kata dia.

Apalagi, dia mengatakan, produksi ikan tangkap di DIY per tahun tidak pernah mengalami kekurangan dalam mencukupi kebutuhan masyarakat setempat. Pada 2014, produksi ikan tangkap DIY mencapai 6.997 ton, dan tahun ini (2015) ditargetkan meningkat 200 ton.

Menurut dia, dengan luas wilayah perairan yang dimiliki DIY, kebutuhan ikan masyarakat mampu tercover secara menyeluruh.

Dalam rangka mendukung pencapaian program gemar makan ikan, menurut dia, DKP DIY telah mengimbau kabupaten penghasil ikan seperti Bantul dan Gunung Kidul membangun sentra-sentra pengolahan hasil perikanan.

Untuk mendukung program itu pula, kata dia, pembekalan penganekaragaman pengolahan ikan masih akan terus dilakukan. Selain untuk mendorong minat masyarakat makan ikan, penganekaragaman pengolahan ikan juga mampu meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.

"Diversifikasi pengolahan ikan itu misalnya dikembangkan dalam bentuk nuget ikan, keripik kulit ikan, presto, serta otak-otak ikan," kata dia.

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015