Melalui acara akbar itu kita memastikan harmoni dunia tetap terpelihara dengan baik, dan dapat menghargai karya masyarakat dalam bentuk olahrga tradisional jangan sampai punah,"
Jakarta (ANTARA News) - The Association For International Sport for All (TAFISA) World Games 2016 di Jakarta pada 6-12 Oktober mengusung tema Bhinneka Tunggal Ika.

"Tema TAFISA adalah Bhineka Tunggal Ika karena kami ingin Bhinneka Tunggal Ika dimiliki oleh dunia," kata ketua Federasi Olahraga Rekreasi dan Masyarakat Indonesia, Hayono Isman, di Jakarta, Selasa.

Dia mengatakan TAFISA adalah olimpiadenya olahraga masyarakat yang akan diikuti 110 negara dari lima benua, dalam pertemuan tersebut Indonesia mengharapkan dapat mendukung harmoni dunia.

Di dalam acara tersebut, 110 negara itu akan mempertunjukkan olahraga tradisional, olahraga kesehatan, olahraga petualangan, dan tantangan.

"Melalui acara akbar itu kita memastikan harmoni dunia tetap terpelihara dengan baik, dan dapat menghargai karya masyarakat dalam bentuk olahrga tradisional jangan sampai punah," kata dia.

Indonesia pun memilih Tarsius tarsier, monyet terkecil di dunia yang hanya ada di Sulawesi dan hampir punah sebagai representasi olahraga tradisional yang memiliki kondisi serupa.

Dalam olimpiade olahraga rekreasi tersebut, Indonesia akan mempertunjukkan olahraga tradisional seperti "makepung" dari Bali, olahraga "sumpit" dari Kalimantan, memanah sambil bersila dari Yogjakarta, dan lainnya.

"Kami harapkan semua daerah dapat mempertunjukkan olahraganya, tetapi akan ada 10 terbaik, yang akan ditampilkan secara khusus 110 negara yang hadir di Tafisa," kata dia.

Kemudian dia mengatakan, dalam acara tersebut diharapkan dapat membangun kesehatan dan kebugaran bangsa Indonesia.

"Bangsa Indonesia itu sehat tapi belum bugar, jadi prestasi olahraganya tidak meningkat dan khawatir di bidang pembangunan yang lain bangsa kita kalah karena masyarakatnya tidak bugar," kata dia.

Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi juga telah mengikuti Kongres TAFISA ke-24 di Budapest, Hungaria. 

Pewarta: Aubrey KF
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015