Jakarta (ANTARA News) - Anggota Panitia Angket Pelindo II DPR RI, Nurdin Tampubolon menyayangkan sikap PT Pelindo II yang menyerahkan pengelolaan pelabuhan kepada pihak asing, yakni PT Hucthison Hongkong.

"Saya pertanyakan juga kerugian negara sementara negara ingin melakukan nasionalisasi. Seperti yang kita dapatkan dalam nasionalisasi aset PT Inalum. Kok hanya angkat container, kenapa diserahkan ke asing," kata Nurdin dalam rapat Panitia Angket Pelindo II di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa.

Selain itu, Ketua Fraksi Partai Hanura itu juga mempertanyakan kepada serikat pekerja Jakarta Internasional Container Terminal (JICT) terkait UU yang dilanggar PT Pelindo II.

Dalam pengalihan saham dan perpanjang kontrak, apa alasan alihkan ke Hongkong, apakah teknologi atau ada alasan lain.

"Kebijakan-kebijakan atau tata kelola yang mungkin tidak berjalan sebenarnya, apakah pemerintah diikutkan, apakah BUMN, Kementerian Perhubungan dilibatkan, bagaimana peran mereka dalam pengalihan saham itu. Berapa kerugian negara karena kebijakan Pelindo II itu," kata Nurdin.

Saat ini, Panitia Angket Pelindo II DPR RI tengah mendengarkan penjelasan dari mantan Kabareskrim, Komjen Pol Budi Waseso. Budi Waseso dimintai penjelasannya terkait penggeledahan yang pernah dilakukan oleh Reskrim Mabes Polri di PT Pelindo II .

Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015