Jambi (ANTARA News) - Tanah longsor kembali membuat jalur yang menghubungkan Kabupaten Merangin-Kerinci, Jambi, pada Sabtu pagi, terputus, mengakibatkan ratusan kendaraan umum dan pribadi terjebak dalam antrian panjang. Tanah longsor yang terjadi di km 75 jalan Merangin-Kerinci, tepatnya di Desa Muara Emat, Kabupaten Kerinci itu terjadi setelah hujan lebat mengguyur wilayah pegunungan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) dan sekitarnya diguyur hujan lebat, Wartawan ANTARA melaporkan dari Jambi. Tiga hari sebelum kejadian itu ditempat yang sama juga terjadi longsor dan baru bisa dilalui kendaraan pada 30 Januari 2007, setelah dilakukan pembersihan tanah. Pelaksana tugas Kabag Infokom Pemkab Kerinci, Amir Syam ketika dihubungi dari Jambi Jumat malam, mengatakan, pekerjaan pembuangan tanah longsor masih dilakukan. Jalan di kawasan itu terdapat enam titik rawan langsor pada musim penghujan saat ini. Sementara jalan alternatif satu-satunya harus memutar melalui Sumatera Barat (Sumbar). Longsor yang kerap terjadi di kawasan TNKS sulit dihindari pada musim hujan, karena tebing yang cukup terjal dan hutan gundul. Akibat longsor pada 28 Januari memakan tiga korban jiwa penumpang bus travel masuk jurang, dua hilang atau hanyut di sungai yang hingga kini belum ditemukan. Pasokan barang dan jasa dari dan ke Sungai Penuh, ibukota Kabupaten Kerinci penghasil produksi pertanian dan perkebunan terbesar di Jambi seperti sayur mayur dan kulit manis (cassiavera) menjadi terganggu. Kabupaten Kerinci berada di dataran tinggi berhawa dingin itu berjarak 419 km dari Kota Jambi. Saat ini memasok kebutuhan barang dan jasa dari Sumatera Barat yang hanya berjarak 250 km.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007